YOGYAKARTA: Tradisi Wiwitan, Bentuk Syukur Para Petani Atas Hasil Panen Nan Melimpah
- bantulkab.go.id
Yogyakarta, WISATA – Kelurahan Bangunjiwo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu kelurahan di Bantul yang mendapat predikat sebagai desa mandiri budaya.
Sebagai desa budaya, Bangunjiwo memiliki tradisi wiwitan, yaitu sebuah ritual yang digelar setiap tahun, sebagai ungkapan syukur para petani kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah.
Mendapat dukungan dari dana keistimewaan tahun 2024, kegiatan ini berlangsung di Bulak Nglampisan, Gendeng, Bangunjiwo pada hari Rabu (18/9/2024).
Lurah Bangunjiwo, Parja mengatakan, tradisi wiwitan tahun ini dilaksanakan dengan bantuan dana keistimewaan tahun 2024.
Kegiatan ini selalu dilaksanakan setiap tahun dan bergiliran tempat pada setiap tahunnya.
“Acara ini sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang akan terus dilestarikan dan digenerasikan kepada generasi selanjutnya. Meskipun dilanda kemarau panjang, hasil panen masih masuk target dan rencana akan dibangun embung untuk keberlanjutan yang lebih baik,” ujar Parjan.
Sementara itu Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyampaikan selamat atas terselenggaranya tradisi wiwitan di Bangunjiwo.
Bupati juga mengucapkan selamat kepada para petani atas semangatnya melaksanakan tradisi ini.
“Sektor pertanian merupakan sektor prioritas pembangunan karena warga Bantul mayoritas petani,” ujar Bupati Halim.
Tradisi wiwitan di Kelurahan Bangunjiwo digelar di lokasi yang berbeda setiap tahunnya.
Tahun 2024 ini, meskipun dilanda kemarau panjang, hasil ubinan menunjukkan produktivitas yang mengesankan, mencapai target sekitar 7,1 ton per hektar atau sekitar 60 hektar dari 100 hektar luas area.
Sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan infrastruktur pertanian, rencana pembangunan embung di tanah kas desa seluas lebih dari satu hektar juga diumumkan.
Embung ini diharapkan bisa membantu dalam pengelolaan air, sehingga mendukung keberlanjutan pertanian di Bangunjiwo.
(Sumber: bantulkab.go.id)