YOGYAKARTA: Bantul Tambah Lima Kelurahan Rintisan Desa Budaya 2024

5 Kelurahan di Bantul, Jadi Rintisan Desa Budaya 2024
Sumber :
  • bantulkab.go.id

Yogyakarta, WISATA – Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta resmi menetapkan lima Kelurahan di Kabupaten Bantul sebagai Rintisan Desa Budaya.

Kelima Desa/Kelurahan tersebut adalah Kelurahan Bawuran di Kecamatan Pleret, Kelurahan Wirokerten di Kecamatan Banguntapan, Kelurahan Patalan di Kecamatan Jetis, Kelurahan Trirenggo di Kecamatan Bantul dan Kelurahan Temuwuh di Kecamatan Dlingo.

Keberadaan Rintisan Desa Budaya ini untuk mendukung nilai-nilai kebudayaan yang ada di Bumi Projotamansari.

Kepala Dinas Kebudayan Kabupaten Bantul, Yanatun Yunadiana menyatakan pihaknya telah melakukan proses verifikasi terhadap delapan calon Rintisan Desa Budaya 2024.

Usai dilakukan proses verifikasi oleh tim independen dan mengacu pada Peraturan Bupati Bantul No 136 Tahun 2020, tentang Rintisan Desa Budaya, maka dihasilkan lima Kelurahan yang dinyatakan lolos menjadi Rintisan Kelurahan Budaya.

Menurutnya, hingga tahun 2024, di Kabupaten Bantul telah terdapat sebanyak 17 Rintisan Desa Budaya, 14 Desa Budaya dan 10 Desa Mandiri Budaya.

"Jadi total saat ini ada 17 Rintisan Desa Budaya yang kami miliki. Tiap tahun kami memang menargetkan setiap tahun ada tambahan lima Rintisan Desa Budaya," ujar Yanatun, Selasa (10/9/2024) di Balai Kelurahan Patalan, Jetis.

Penetapan surat keputusan diserahkan langsung oleh Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih.

Bupati berharap dengan penetapan ini akan membangkitkan kembali budaya adiluhung yang ada di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

"Harapannya dengan penetapan ini ada upaya dari lima Kelurahan ini untuk meningkatkan statusnya menjadi desa budaya. Terus ditingkatkan lagi menjadi desa mandiri budaya, sehingga pembangunan kebudayaan kita ini bisa sukses dan menghasilkan dampak yang nyata yaitu bangkitnya kembali kebudayaan adiluhung kita dalam kehidupan kita sehari-hari," ungkap Bupati.

Bupati menambahkan, budaya bukan hanya sekadar seni pertunjukan.

Menurutnya, kebudayaan menyangkut lebih banyak hal termasuk karakter, pranata sosial, bahasa, benda-benda kebudayaan hingga mata pencaharian.

Bupati meyakini dengan kebudayaan adiluhung ini dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.

"Kita optimis bahwa kita akan mampu mencapai taraf kehidupan yang semakin baik, ekonomi baik. Terbukti pertumbuhan ekonomi Bantul itu 5.06% lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi rata-rata nasional. Angka kemiskinan menurun, karena kita punya budaya gotong royong, lung tinulung," imbuh Bupati.

(Sumber: bantulkab.go.id)

YOGYAKARTA: Tradisi Wiwitan, Bentuk Syukur Para Petani Atas Hasil Panen Nan Melimpah