Konsepsi Pengelolaan Stres dan Kecemasan Berdasarkan Filsafat Epikureanisme
- Image Creator/Handoko
Malang, WISATA - Filsafat Epikureanisme, yang didirikan oleh Epikuros pada abad ke-4 SM di Yunani, menawarkan pendekatan yang menarik untuk mengelola stres dan kecemasan. Meskipun berasal dari zaman kuno, ajaran Epikuros tetap relevan dalam konteks kehidupan modern yang sering kali penuh dengan tekanan dan kecemasan. Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana prinsip-prinsip Epikureanisme dapat diterapkan untuk mengurangi stres dan kecemasan, memberikan panduan praktis bagi mereka yang mencari ketenangan dan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari.
Sejarah dan Latar Belakang Epikureanisme
Epikuros lahir pada tahun 341 SM di Pulau Samos dan mendirikan sekolah filsafat di Athena yang dikenal sebagai "Taman Epikuros" (Garden). Di sini, ia mengajarkan bahwa tujuan hidup adalah mencapai kebahagiaan melalui kenikmatan sederhana dan penghindaran rasa sakit. Salah satu aspek utama dari ajaran Epikuros adalah bagaimana cara mengelola emosi negatif, seperti stres dan kecemasan, melalui pemahaman yang benar tentang alam semesta dan diri sendiri.
Prinsip-Prinsip Epikureanisme dalam Pengelolaan Stres dan Kecemasan
1. Kenikmatan Sederhana dan Penghindaran Rasa Sakit
Epikuros mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati dapat dicapai melalui kenikmatan sederhana dan penghindaran rasa sakit. Alih-alih mencari kenikmatan yang berlebihan atau materialistik, seseorang dianjurkan untuk menikmati hal-hal sederhana dalam hidup, seperti makanan yang baik, persahabatan yang erat, dan momen-momen tenang. Dengan fokus pada kenikmatan sederhana, seseorang dapat mengurangi stres yang berasal dari ambisi berlebihan dan ketidakpuasan.
2. Pemahaman Tentang Alam Semesta