DNA Kuno Ungkap Penampilan dan Kondisi Kesehatan Kaisar Tiongkok Abad ke-6

Rekonstruksi Wajah Kaisar Wu
Sumber :
  • archaeologymag/Pianpian Wei

Malang, WISATA – Analisis DNA telah dikenal dapat melacak detail kondisi seseorang di masa lalu. Ini dilakukan pula terhadap Kaisar Wu dari Tiongkok kuno. 

Prajurit Terakota, Upaya Kaisar Qin untuk Mengabadikan Pemerintahannya, Bahkan Dalam Kematian

Dengan analisis DNA pula peneliti dapat melakukan rekonstruksi wajah, ciri fisik dan kesehatannya. 

Sebuah tim peneliti telah merekonstruksi wajah Kaisar Wu, seorang tokoh terkemuka dinasti Zhou Utara di Tiongkok kuno, yang hidup sekitar 1.500 tahun yang lalu.

Mumi Putri Xiaohe yang Tetap Cantik dan Menawan setelah 4.000 Tahun Berlalu

Dilansir dari archaeologymag.com, Kaisar Wu, yang memerintah dari tahun 560 hingga 578 M, memainkan peran penting dalam sejarah Tiongkok dengan menyatukan bagian utara Tiongkok kuno dan membangun kehadiran militer yang kuat. Pemerintahannya menandai periode penuh gejolak pergantian dinasti dan ketidakstabilan politik di Tiongkok.

Melalui analisis cermat terhadap DNA kuno yang diambil dari jenazahnya, para peneliti telah merekonstruksi wajah sosok misterius ini. Penelitian yang dipimpin oleh para peneliti dari Universitas Fudan di Shanghai ini menawarkan pandangan menarik tentang penampilan fisik dan kesehatan Kaisar Wu. Dengan menganalisis materi genetik yang diperoleh dari tengkoraknya yang hampir lengkap, tim peneliti dapat mengetahui detail fitur wajah, warna kulit dan kerentanan terhadap kondisi kesehatan tertentu. 

Foto Jerry Yan yang Belum ‘Retouch’ Mengecewakan Netizen, karena Terlihat Tua?

Bertentangan dengan beberapa catatan ilmiah yang menggambarkan orang-orang Xianbei, kelompok etnis Kaisar Wu, memiliki ciri-ciri 'eksotis' seperti janggut tebal dan batang hidung mancung, analisis genetik mengungkapkan bahwa ia memiliki ciri-ciri wajah khas Asia Timur atau Timur Laut. Dengan mata coklat, rambut hitam dan warna kulit gelap hingga sedang, penampilan Kaisar Wu sangat mirip dengan orang Asia Utara dan Timur masa kini. 

Selain itu, penelitian ini menyoroti kematian kaisar yang terlalu dini pada usia 36 tahun. Meskipun catatan sejarah memperkirakan berbagai penyebab kematian, termasuk penyakit atau keracunan, analisis genetik menunjukkan adanya kerentanan genetik terhadap stroke. Temuan ini sejalan dengan deskripsi sejarah Kaisar Wu yang menunjukkan gejala seperti afasia, kelopak mata terkulai, dan gaya berjalan tidak normal, yang merupakan indikator umum dari stroke. 

Halaman Selanjutnya
img_title