"Kebijaksanaan sejati adalah pengetahuan hakikat diri kita dan sumber keberadaan kita." Al-Farabi

Al-Farabi
Sumber :
  • ImageCreatorBing/Handok

Malang, WISATA - Al-Farabi, seorang filsuf besar dari zaman keemasan Islam, telah memberikan sumbangan yang tak ternilai dalam dunia pemikiran filosofis. Salah satu kutipan terkenalnya, "Kebijaksanaan sejati adalah pengetahuan tentang hakikat diri kita dan sumber keberadaan kita," mencerminkan kedalaman pemikirannya tentang pentingnya pemahaman diri dan sumber kebijaksanaan.

Aristoteles di Dunia Islam: Bagaimana Filsafat Yunani Mengubah Perspektif Ilmiah dan Spiritual

Pentingnya Pemahaman Diri:

Kutipan Al-Farabi ini menyoroti pentingnya introspeksi dan pemahaman diri dalam mencapai kebijaksanaan yang sejati. Mengetahui siapa kita, apa yang kita inginkan, dan apa yang menjadi sumber keberadaan kita adalah langkah awal menuju kebijaksanaan yang autentik.

Pengaruh Aristoteles dalam Kebangkitan Intelektual Islam: Dari Teologi ke Sains

Melampaui Pengetahuan Konvensional:

Al-Farabi menekankan bahwa kebijaksanaan sejati tidak hanya melibatkan pengetahuan konvensional atau akademis semata, tetapi juga pemahaman yang mendalam tentang diri kita dan tempat kita dalam dunia ini. Ini mencakup pemahaman akan tujuan hidup, nilai-nilai yang kita anut, dan bagaimana kita berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

“Kebahagiaan Bukan di Dunia Luar, tapi di Dalam Diri” - Tolstoy Tentang Kebahagiaan

Sumber Keberadaan:

Selain itu, kutipan tersebut menyoroti gagasan bahwa pengetahuan tentang sumber keberadaan kita merupakan elemen kunci dalam mencapai kebijaksanaan. Ini dapat merujuk pada pemahaman tentang nilai-nilai spiritual, keyakinan, atau prinsip-prinsip yang mendasari keberadaan kita dan memberikan arah dalam hidup.

Halaman Selanjutnya
img_title