Seneca: “Manusiawi untuk Berbuat Salah, Namun Bertahan dalam Kesalahan Adalah Iblisiah”

Seneca
Sumber :
  • Cuplikan layar

Jakarta, WISATA — Filsuf Stoik Romawi, Lucius Annaeus Seneca, kembali mengingatkan umat manusia akan sifat dasar manusia melalui pernyataannya yang mendalam: “To err is human, but to persist (in the mistake) is diabolical.” Dalam bahasa Indonesia, kutipan ini dapat diartikan: “Manusiawi untuk berbuat salah, namun bertahan dalam kesalahan adalah iblisiah.”

Seneca dan Makna Persahabatan Sejati dalam Filsafat Stoik

Kata-kata ini menyimpan makna filosofis yang kuat tentang refleksi diri, pertobatan, dan pentingnya kesadaran moral dalam perjalanan hidup manusia.

Memahami Arti Kesalahan dalam Kehidupan Manusia

Seneca: Bahaya Ketergantungan pada Pendapat Orang Lain

Kesalahan adalah bagian yang tak terelakkan dari kehidupan. Tidak ada manusia yang luput dari kekeliruan, baik dalam pikiran, ucapan, maupun tindakan. Namun, menurut Seneca, kesalahan pertama masih bisa ditoleransi sebagai bagian dari proses belajar. Yang menjadi masalah adalah ketika seseorang menyadari kesalahannya namun tetap bertahan di dalamnya.

“Kesalahan bukanlah akhir dari segalanya. Namun saat kita membiarkan diri terus mengulangi kesalahan, itu menjadi cerminan dari kegagalan moral,” ujar Dr. Yuni Wibowo, dosen filsafat di Universitas Gadjah Mada. “Seneca ingin menekankan bahwa yang membedakan orang bijak dan yang tidak adalah kemampuannya untuk belajar dari kesalahan.”

Seneca: “Lebih Baik Miskin Tapi Bahagia, daripada Kaya tapi Gelisah”

Konteks Sosial dan Relevansi di Era Modern

Di zaman sekarang, kesalahan bisa terjadi dalam berbagai bentuk: kesalahan mengambil keputusan, kelalaian dalam hubungan antarmanusia, bahkan tindakan yang merugikan orang lain. Media sosial, misalnya, sering menjadi tempat di mana seseorang ditegur atau dikritik atas perilakunya. Tapi sayangnya, banyak yang bukannya memperbaiki diri, malah terus membenarkan kesalahan atau menyalahkan pihak lain.

Halaman Selanjutnya
img_title