Seneca: Kesuksesan Itu Bukan Serakah, Tapi Sering Kali Tak Bermakna
- Cuplikan layar
Namun, begitu kesuksesan tercapai, datanglah tekanan untuk mempertahankannya. Ketakutan akan kehilangan posisi, rasa iri terhadap pencapaian orang lain, dan ekspektasi yang terus meningkat menciptakan siklus stres dan ketidakpuasan yang tak berujung.
Seneca tidak menolak kesuksesan, tapi ia menegaskan bahwa tanpa makna dan tujuan yang lebih dalam, kesuksesan hanyalah sebuah pencapaian kosong.
Mengapa Kesuksesan Tak Memuaskan?
Kesuksesan tidak memuaskan karena sering kali didefinisikan oleh standar orang lain, bukan dari dalam diri sendiri. Kita mengejar hal-hal yang tampak baik di mata masyarakat, namun lupa bertanya: “Apakah ini benar-benar berarti bagi saya?”
Seneca mengajarkan bahwa kebahagiaan dan kepuasan sejati datang bukan dari kemenangan atas dunia, melainkan dari kemenangan atas diri sendiri — dari penguasaan diri, ketenangan batin, dan hidup sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini.
Refleksi Bagi Generasi Modern
Kutipan Seneca sangat relevan bagi generasi masa kini — terutama generasi milenial dan Gen Z — yang dibombardir dengan narasi “kamu harus sukses muda”, “bangun kerajaan bisnis sebelum usia 30”, atau “kerja keras dulu, nikmati kemudian”.