Seneca: Jika apa yang kamu miliki terasa tidak cukup bagimu, maka meskipun kamu memiliki seluruh dunia, kamu …
- Cuplikan layar
If what you have seems insufficient to you, then though you possess the world, you will yet be miserable “Jika apa yang kamu miliki terasa tidak cukup bagimu, maka meskipun kamu memiliki seluruh dunia, kamu tetap akan merasa menderita.”
Jakarta, WISATA — Dalam dunia yang penuh dengan ambisi, konsumerisme, dan standar kesuksesan yang terus naik, kita sering merasa bahwa apa yang kita miliki belum cukup. Kita mengejar lebih banyak uang, lebih banyak barang, lebih banyak pengakuan. Namun, Seneca, seorang filsuf Stoik terkenal dari Romawi kuno, menyampaikan sebuah peringatan yang sangat relevan dengan kondisi saat ini: “Jika apa yang kamu miliki terasa tidak cukup bagimu, maka meskipun kamu memiliki seluruh dunia, kamu tetap akan merasa menderita.”
Kutipan ini menyentuh akar dari salah satu penyakit psikologis zaman modern—ketidakpuasan yang terus-menerus. Meskipun kita hidup dalam era yang lebih makmur dibanding zaman mana pun dalam sejarah, banyak dari kita yang merasa kekurangan, bahkan ketika kebutuhan dasar telah terpenuhi. Kenapa?
Akar Ketidakpuasan: Harapan yang Tidak Realistis
Seneca mengajarkan bahwa penderitaan bukan berasal dari kekurangan itu sendiri, tetapi dari keinginan yang tidak terpuaskan. Ketika kita terus menginginkan sesuatu yang lebih, kita tidak pernah bisa bersyukur atas apa yang sudah kita miliki.
Dalam ajaran filsafat Stoik, kebahagiaan tidak bergantung pada hal-hal eksternal. Sebaliknya, kebahagiaan sejati datang dari kemampuan untuk menerima hidup apa adanya, bersyukur atas yang ada, dan tidak diperbudak oleh keinginan yang tak ada ujungnya.
“Orang yang tidak puas dengan sedikit, tidak akan pernah puas dengan banyak.”