Ironi Cinta dan Diam: Merenungi Pernikahan dari Kacamata Socrates
- Image Creator/Handoko
"Is there anyone to whom you entrust a greater number of serious matters than your wife? And is there anyone with whom you have fewer conversations?"
Jakarta, WISATA - Dalam dinamika rumah tangga modern, komunikasi kerap disebut sebagai fondasi terpenting. Namun lebih dari dua ribu tahun lalu, Socrates telah mengemukakan sebuah pengamatan tajam yang masih relevan hingga kini. Dalam sebuah dialog yang dinisbahkan padanya, ia mengajukan pertanyaan retoris: “Adakah orang lain yang Anda percayakan lebih banyak urusan penting daripada istri Anda? Dan adakah orang lain yang lebih jarang Anda ajak bicara?”
Pertanyaan itu bukan sekadar sindiran terhadap pernikahan zamannya. Socrates sedang menunjuk pada ironi yang masih menghantui hubungan banyak pasangan: kita mempercayakan begitu banyak pada pasangan hidup kita — anak-anak, rumah, masa depan, bahkan rahasia terdalam — namun ironisnya, kita sering tidak membuka ruang untuk berbicara secara mendalam, intim, dan jujur satu sama lain.
Kepercayaan Tanpa Komunikasi Adalah Jurang
Bayangkan sebuah rumah yang didesain megah, namun tidak memiliki saluran air yang memadai. Itulah gambaran dari sebuah hubungan yang dibangun atas dasar kepercayaan tanpa komunikasi. Kita percaya pasangan akan memahami isi hati kita tanpa perlu mengungkapkannya. Kita anggap mereka tahu bahwa kita lelah, kecewa, atau bahagia hanya dari ekspresi wajah.
Socrates, dengan gaya filsafatnya yang tajam namun sederhana, menggugah kita untuk tidak jatuh pada asumsi. Ia menekankan bahwa komunikasi bukan hanya tentang berbicara, tapi tentang keterlibatan emosional yang saling menyambung antara dua individu yang memilih hidup bersama.
Mengapa Kita Jarang Berbicara dengan Pasangan?