Seneca: Jika apa yang kamu miliki terasa tidak cukup bagimu, maka meskipun kamu memiliki seluruh dunia, kamu …

Seneca
Sumber :
  • Cuplikan layar

Kalimat ini menggambarkan betapa rapuhnya hidup yang didasarkan pada akumulasi dan pembandingan dengan orang lain.

Chrysippus: Setiap Kesulitan adalah Ujian untuk Ketangguhan Pikiran; Hadapi dengan Kepala Dingin serta Hati yang Tabah

Kekayaan Tak Selalu Membawa Kebahagiaan

Banyak contoh dalam kehidupan nyata membuktikan bahwa memiliki segalanya tidak menjamin kebahagiaan. Ada orang-orang yang terkenal dan kaya raya, tetapi merasa kesepian, depresi, atau hampa. Di sisi lain, ada orang-orang yang hidup sederhana, tetapi memiliki kehidupan yang damai dan penuh makna.

Chrysippus: "Rasionalitas adalah Cahaya yang Menuntun Langkah Kita di Tengah Kegelapan Nafsu"

Seneca ingin mengajarkan bahwa kebahagiaan adalah soal perspektif, bukan soal jumlah aset. Jika mentalitas kita adalah “belum cukup,” maka kita akan selalu merasa menderita, tidak peduli seberapa banyak yang kita miliki.

Perbandingan Sosial: Racun Diam-Diam

Chrysippus: "Kebahagiaan Sejati Bukan Berasal dari Apa yang Kita Miliki, Melainkan dari Cara Kita Memandangnya"

Salah satu penyebab utama dari ketidakpuasan saat ini adalah perbandingan sosial. Media sosial memperparah kondisi ini. Kita melihat kehidupan orang lain yang tampak sempurna—liburan mewah, rumah megah, pencapaian besar—dan merasa hidup kita belum ada apa-apanya. Padahal yang kita lihat hanyalah potongan momen terbaik dari kehidupan orang lain.

Seneca mengingatkan kita untuk tidak menilai diri berdasarkan apa yang tampaknya dimiliki orang lain. Fokuslah pada diri sendiri, pada apa yang telah dicapai dan dimiliki, serta pada nilai-nilai yang lebih mendalam daripada sekadar materi.

Halaman Selanjutnya
img_title