Penelitian Baru Mengungkapkan Bahwa Simpanse Mampu Berkomunikasi Secara Kompleks dan Kita Akhirnya Mendengarkannya

Dua Ekor Simpanse Liar
Sumber :
  • scitechdaily.com/Liran Samuni

Malang, WISATA – Manusia adalah satu-satunya spesies yang diketahui menggunakan bahasa lengkap, yang melibatkan penggabungan bunyi menjadi kata dan kata menjadi kalimat terstruktur yang menyampaikan makna tak terbatas. Proses ini mengikuti aturan linguistik yang menentukan bagaimana makna berubah seiring konteks.

Apakah Itu Alat dari Batu atau Hanya Sekedar Batu, Arkeolog Menjelaskan Bagaimana Membedakannya

Misalnya, kata 'kera' dapat digunakan dalam cara komposisi untuk menambahkan makna seperti 'kera makan' atau 'kera besar' atau dalam idiom nonkomposisi seperti 'go ape,' yang mengambil makna baru sepenuhnya. Sintaksis, sistem aturan yang mengatur urutan kata, sangat penting untuk proses ini. Misalnya, 'go ape' dan 'ape goes' menggunakan kata yang sama tetapi menyampaikan makna yang berbeda karena urutannya.

Salah satu pertanyaan utama dalam sains adalah memahami asal-usul kemampuan linguistik yang luar biasa ini. Para peneliti sering membandingkan bahasa manusia dengan perilaku vokal hewan lain, terutama primata, untuk mengeksplorasi bagaimana bahasa berevolusi. Sebagian besar primata nonmanusia mengandalkan jenis panggilan individu dan hanya memiliki beberapa kombinasi panggilan yang diketahui, biasanya untuk memperingatkan tentang predator.

Sebenarnya, Apa yang Terjadi di Otak Anda saat Membaca?

Hal ini menyebabkan keyakinan bahwa sistem vokal mereka terlalu terbatas untuk dianggap sebagai pendahulu bahasa manusia. Namun, kita mungkin meremehkan kemampuan komunikatif kerabat terdekat kita. Temuan baru menunjukkan bahwa simpanse dapat menggunakan kombinasi panggilan dengan cara yang lebih kompleks dan bermakna daripada yang diketahui sebelumnya.

Peneliti dari Max Planck Institutes for Evolutionary Anthropology and for Cognitive and Brain Sciences di Leipzig, Jerman dan dari Cognitive Neuroscience Center Marc Jeannerod (CNRS/Université Claude Bernard Lyon 1) dan Neuroscience Research Center (CNRS/Inserm/Université Claude Bernard Lyon 1) di Lyon, Prancis merekam ribuan vokalisasi dari tiga kelompok simpanse liar di Taman Nasional Taï di Pantai Gading.

Bagaimana Berbicara Banyak Bahasa Mengubah Otak Anda

Mereka meneliti bagaimana makna dari 12 panggilan simpanse yang berbeda berubah ketika digabungkan menjadi dua kombinasi panggilan.

Menghasilkan makna baru atau gabungan dengan menggabungkan kata-kata merupakan ciri khas bahasa manusia dan penting untuk menyelidiki apakah kapasitas serupa ada pada kerabat terdekat kita yang masih hidup, simpanse dan bonobo, untuk menguraikan asal-usul bahasa manusia. 

Halaman Selanjutnya
img_title