Ombus-Ombus: Kuliner Tradisional Unggulan Khas Batak yang Sarat Makna dan Cita Rasa
- IG/batakkerenofficial
Tapanuli, WISATA – Indonesia dikenal dengan kekayaan kulinernya yang mencerminkan keberagaman budaya dari Sabang hingga Merauke. Salah satu warisan kuliner yang unik berasal dari masyarakat Batak, yaitu ombus-ombus. Kue tradisional ini bukan hanya lezat, tetapi juga menyimpan filosofi mendalam dan identitas budaya yang kuat.
Ombus-ombus merupakan kue khas Batak Toba yang berasal dari daerah Siborong-borong, Tapanuli Utara, Sumatra Utara. Nama ombus-ombus berasal dari kata dalam bahasa Batak yang berarti "ditiup". Dinamakan demikian karena kue ini biasanya dimakan dalam keadaan hangat dan ditiup (diombus-ombus) terlebih dahulu sebelum disantap agar tidak terlalu panas.
Menurut laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia melalui Warisan Budaya Takbenda (Kemdikbud, 2018), ombus-ombus tidak hanya disajikan sebagai kudapan sehari-hari, tetapi juga hadir dalam acara-acara adat seperti syukuran kelahiran, pernikahan, dan hajatan lainnya sebagai simbol doa dan harapan yang baik bagi tamu dan penerima acara.
ue ini memiliki cita rasa manis dan gurih dengan tekstur lembut. Biasanya dibuat dari tepung beras atau tepung ketan, diisi dengan gula merah, dan dikukus dalam balutan daun pisang. Aromanya yang harum berasal dari daun pisang yang ikut dikukus bersama adonan.
Beberapa varian juga menambahkan parutan kelapa sebagai isian atau topping untuk menambah kekayaan rasa. Kombinasi rasa manis dari gula merah dan gurih dari kelapa menjadikan ombus-ombus sebagai camilan tradisional yang disukai banyak kalangan.
Ombus-ombus paling nikmat disantap dalam keadaan hangat, biasanya disajikan bersama teh atau kopi lokal. Dalam tradisi Batak, menyajikan ombus-ombus kepada tamu adalah bentuk penghormatan dan simbol keramahan tuan rumah.
Selain itu, ada makna tersirat dalam cara menyantapnya—karena harus ditiup terlebih dahulu sebelum dimakan, ombus-ombus mengajarkan pentingnya kesabaran dan ketenangan, sebuah nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Batak.