Metode Dialektika Socrates: Mengapa Pertanyaan Lebih Kuat dari Jawaban?
- Image Creator Bing/Handoko
Tahapan Dasar Dialektika Socrates
Plato menarasikan beberapa tahapan dalam dialog Socrates, yang menitikberatkan pada proses elenchus (pembuktian/penolakan):
1. Definisi Awal
Socrates memulai dengan meminta lawan bicara mendefinisikan istilah kunci—misalnya “apa itu keadilan?” atau “apa itu keberanian?”
2. Analisis Contoh
Setelah definisi, ia menuntun lawan bicara mengajukan contoh konkret. Misalnya, ia minta menjelaskan tindakan yang adil dalam kasus sehari‑hari.
3. Uji Konsistensi
Dengan membandingkan definisi dan contoh, Socrates menunjukkan kontradiksi. Bila definisi menuntut satu syarat, tetapi contoh memperlihatkan sebaliknya, maka definisi itu harus direvisi.
4. Pengakuan Ketidaktahuan
Lawan bicara diminta mengakui bahwa definisi awalnya belum memadai. Tahap ini menciptakan kesadaran baru: bahwa kebenaran bukan sekadar kata-kata, melainkan pemahaman yang konsisten.
5. Pencarian Definisi Baru
Bersama-sama, Socrates dan lawan bicara merumuskan definisi yang lebih komprehensif, meski terkadang prosesnya tidak selesai dalam satu dialog.
Tahapan ini menekankan bahwa proses bertanya—bukan jawaban segera—adalah jantung dialektika. Dengan demikian, metode Socratik menumbuhkan sikap kritis dan kesediaan merombak keyakinan lama menuju pemahaman yang lebih kokoh.