Friedrich Nietzsche: “Untuk Menciptakan Dunia Baru, Kita Harus Terlebih Dahulu Menghancurkan yang Lama.”
- Image Creator Grok/Handoko
Jakarta, WISATA - Friedrich Nietzsche (1844–1900), seorang filsuf Jerman yang dikenal karena pemikirannya yang mengguncang fondasi moral, agama, dan budaya Barat, meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah filsafat modern. Salah satu kutipan yang paling provokatif dari dirinya berbunyi:
“Untuk menciptakan dunia baru, kita harus terlebih dahulu menghancurkan yang lama.”
Pernyataan ini tidak sekadar berisi seruan destruktif. Sebaliknya, Nietzsche mengajak kita untuk memahami pentingnya transformasi mendalam dalam cara kita berpikir, hidup, dan membangun peradaban. Kutipan ini adalah manifestasi dari semangat revolusioner dalam filsafat Nietzsche—yang berani merombak nilai-nilai usang demi kelahiran sesuatu yang lebih otentik dan bermakna.
Melampaui Nilai Lama
Nietzsche menyatakan bahwa banyak nilai-nilai moral dan sosial yang kita anut sesungguhnya tidak lagi relevan. Nilai-nilai ini—yang ia sebut sebagai “nilai-nilai budak”—lahir dari ketakutan, kepasrahan, dan keinginan untuk tunduk pada kekuasaan luar. Baginya, jika kita ingin menciptakan dunia yang lebih adil dan otentik, maka kita harus berani memutuskan keterikatan pada nilai-nilai lama.
“Penghancuran” yang dimaksud Nietzsche bukan tindakan fisik, melainkan penghancuran batin terhadap keyakinan-keyakinan yang membelenggu kebebasan berpikir manusia. Ia mendorong kita untuk mengkritisi sistem, agama, dan budaya yang menghambat pencarian makna dan kemajuan.
Konsep "Übermensch" dan Kelahiran Diri Baru