"Hidup yang Tidak Dikaji Tidak Layak Dijalani" – Plato dan Panggilan untuk Merefleksikan Kehidupan

Plato Bersama Muridnya di Akademi Plato
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Dalam filsafat Plato, pemikiran tentang kehidupan yang penuh makna dan refleksi menjadi hal yang sangat penting. Dalam karyanya yang paling terkenal, The Republic, Plato mengajarkan bahwa kehidupan yang tidak diajukan untuk kajian dan perenungan tidak akan bisa memberikan makna yang sejati. Dengan kata lain, hidup yang tidak dikaji—hidup yang dilewati begitu saja tanpa refleksi—tidak layak untuk dijalani.

Stoisisme Marcus Aurelius: Jalan Menuju Hidup yang Lebih Bermakna

Filsafat Reflektif dalam Kehidupan

Plato menekankan bahwa setiap individu perlu mempertanyakan dirinya sendiri dan tujuan hidupnya. Dalam Apology, dia menggambarkan bagaimana Socrates, mentor Plato, terus mendorong warganya untuk memeriksa hidup mereka melalui cara berpikir yang kritis dan reflektif. Kata-kata legendaris Socrates yang berbunyi, “Hidup yang tidak dikaji tidak layak dijalani” bukan hanya sekadar ajakan untuk berpikir, melainkan juga sebuah panggilan untuk merenung lebih dalam tentang apa yang kita lakukan dan nilai-nilai yang kita anut dalam hidup.

10 Pelajaran Hidup dari Marcus Aurelius yang Relevan di Era Modern

Bagi Plato, hidup yang bermakna hanya bisa terwujud jika kita mengembangkan kebijaksanaan, mengerti keadilan, serta mencari kebenaran yang lebih tinggi melalui pendidikan dan pemikiran yang mendalam. Tanpa refleksi, kita hanya menjadi korban dari kebiasaan dan taklid pada nilai-nilai yang tidak pernah kita pertanyakan.

Filosofi Kebajikan sebagai Landasan Kehidupan

Pigliucci: “Jangan Reaktif Terhadap Dunia, Reflektiflah”

Dalam pandangan Plato, hidup yang dikaji adalah hidup yang mengutamakan kebajikan. Kebajikan, seperti keadilan, kebijaksanaan, dan keberanian, adalah nilai-nilai yang harus terus diasah dan diterapkan dalam setiap langkah hidup. Kebajikan yang sejati tidak hanya bertujuan untuk kepentingan pribadi, tetapi juga demi kebaikan masyarakat. Oleh karena itu, untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki, setiap individu perlu memahami arti hidup secara filosofis dan hidup sesuai dengan nilai-nilai kebajikan ini.

Relevansi Pemikiran Plato di Era Modern

Di dunia yang serba cepat ini, banyak orang yang cenderung menjalani hidup tanpa banyak refleksi, terjebak dalam rutinitas yang menuntut tanpa memberikan ruang untuk pemikiran lebih dalam. Plato mengingatkan kita bahwa tanpa refleksi, hidup kita akan kehilangan makna, dan kita akan menjadi terasing dari nilai-nilai kemanusiaan yang seharusnya kita anut. Dalam dunia yang penuh dengan gangguan eksternal seperti media sosial dan konsumerisme, seruan Plato untuk merenung dan mencari kebenaran menjadi lebih relevan dari sebelumnya.

Pentingnya kebijaksanaan dalam menghadapi dunia modern juga terbukti dalam banyak aspek kehidupan. Dari politik hingga hubungan sosial, refleksi filosofis membantu kita membuat keputusan yang lebih bijak dan berlandaskan pada keadilan serta moralitas yang lebih tinggi. Oleh karena itu, menghidupkan kembali ajakan Plato untuk merefleksikan kehidupan dapat menjadi kunci bagi pencapaian kesejahteraan sosial dan mental di era modern ini.

Dalam ajaran Plato, kehidupan yang tidak dikaji atau dipikirkan dengan sungguh-sungguh adalah kehidupan yang sia-sia. Melalui refleksi yang mendalam dan penerapan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari, seseorang dapat menemukan makna hidup yang sesungguhnya. Filsafat Plato tetap relevan hingga kini sebagai pedoman bagi kita untuk menjalani hidup dengan kesadaran penuh dan bertanggung jawab.