Stoisisme Marcus Aurelius: Jalan Menuju Hidup yang Lebih Bermakna
- Image Creator Bing/Handoko
Jakarta, WISATA - Di tengah era yang penuh tekanan, kecemasan, dan hiruk-pikuk informasi, banyak orang mencari ketenangan dan makna hidup yang sejati. Salah satu jawaban yang semakin populer belakangan ini datang dari filosofi kuno: Stoisisme. Filsafat ini menawarkan pendekatan hidup yang praktis dan sederhana, namun sangat mendalam. Dan salah satu tokoh Stoik paling berpengaruh sepanjang sejarah adalah Marcus Aurelius—kaisar Romawi yang juga seorang filsuf bijak.
Marcus Aurelius tidak hanya memimpin salah satu kekaisaran terbesar dunia, tetapi juga dikenal karena catatan pribadinya yang luar biasa, “Meditations”. Buku ini bukan ditulis untuk publik, melainkan sebagai refleksi diri, pengingat untuk tetap bijaksana, dan nasihat-nasihat hidup yang ditujukan bagi dirinya sendiri. Justru karena kejujuran dan kesederhanaannya, karya ini menjadi abadi dan relevan di berbagai zaman—termasuk saat ini.
Apa itu Stoisisme?
Stoisisme adalah aliran filsafat yang berkembang di Yunani kuno dan kemudian diteruskan oleh bangsa Romawi. Inti ajarannya adalah: kebahagiaan sejati tidak bergantung pada hal-hal di luar kendali kita, melainkan pada bagaimana kita menanggapi hal-hal tersebut secara rasional, tenang, dan bermoral.
Stoisisme mengajarkan kita untuk:
- Membedakan apa yang bisa kita kendalikan dan apa yang tidak.
- Menerima takdir dengan lapang dada (amor fati).
- Hidup sesuai dengan kebajikan.
- Menjaga ketenangan batin dalam segala situasi.
Marcus Aurelius dan Prinsip Stoik