René Descartes: “Pikiran adalah Satu-satunya Hal yang Tidak Dapat Diragukan”

René Descartes:
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATARené Descartes, filsuf rasionalis asal Prancis yang dikenal sebagai Bapak Filsafat Modern, menggemparkan dunia intelektual dengan pernyataannya yang terkenal: “Pikiran adalah satu-satunya hal yang tidak dapat diragukan.” Kutipan ini menjadi salah satu pilar utama dalam pemikiran filsafat modern dan tetap relevan dalam diskursus intelektual hingga hari ini.

Siapa René Descartes? Inilah Filsuf Rasionalis yang Merintis Filsafat Modern

Descartes (1596–1650) dikenal sebagai tokoh yang mengubah wajah filsafat Barat melalui pendekatannya yang mengedepankan keraguan metodologis dan penggunaan akal sebagai alat utama dalam pencarian kebenaran. Dalam karyanya yang monumental Meditations on First Philosophy, Descartes memulai pencarian filosofisnya dengan meragukan segala sesuatu yang mungkin bisa diragukan — mulai dari indra, pengalaman, hingga eksistensi dunia luar. Namun, ada satu hal yang tidak mungkin diragukan: kenyataan bahwa ia sedang berpikir. Dari sinilah muncul pernyataan ikoniknya, Cogito, ergo sum atau Aku berpikir, maka aku ada.

Pernyataan “Pikiran adalah satu-satunya hal yang tidak dapat diragukan” merupakan turunan langsung dari prinsip tersebut. Dalam kondisi ekstrem keraguan, Descartes menemukan bahwa aktivitas berpikir merupakan bukti tak terbantahkan dari keberadaan dirinya. Pikiran, menurutnya, merupakan titik awal yang mutlak, yang tidak tergoyahkan oleh ilusi, mimpi, atau tipuan indra.

Kisah Hidup René Descartes: Filsuf Jenius dari Prancis yang Menginspirasi Dunia

Pandangan Descartes ini mengajarkan pentingnya refleksi diri dan berpikir kritis dalam menghadapi kehidupan yang kompleks dan sering kali menyesatkan. Ketika dunia luar bisa menipu, dan realitas bisa dipertanyakan, satu-satunya hal yang tetap pasti adalah kesadaran akan keberadaan pikiran itu sendiri.

Dalam konteks modern, gagasan ini relevan untuk menumbuhkan kesadaran kritis terhadap informasi yang diterima secara pasif. Di tengah era digital yang dipenuhi oleh berita palsu, manipulasi algoritma, dan opini publik yang cepat berubah, kemampuan untuk kembali kepada pikiran sebagai titik tolak penilaian menjadi sangat penting.

René Descartes: Bapak Filsafat Modern yang Mengubah Cara Dunia Berpikir

Pemikiran Descartes juga menjadi dasar bagi perkembangan epistemologi dan ilmu pengetahuan modern. Ia mendorong para pemikir untuk tidak menerima informasi begitu saja, melainkan menelaahnya melalui logika dan bukti rasional. Pikiran menjadi alat utama untuk menyaring pengetahuan yang valid dari yang palsu.

Di dunia pendidikan, pernyataan Descartes ini menginspirasi model pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek aktif dalam proses berpikir. Metode ini mengajarkan pentingnya bernalar, bertanya, dan menganalisis sebelum menerima suatu klaim sebagai kebenaran. Pikiran manusia bukan hanya wadah pasif bagi informasi, melainkan mesin aktif yang harus terus diasah melalui latihan intelektual.

Halaman Selanjutnya
img_title