Socrates di Mata Plato: Menyingkap Kebenaran dalam Apologia, Phaedo, dan The Republic

Socrates dan Plato
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Phaedo adalah dialog yang menggambarkan hari terakhir Socrates sebelum ia meminum racun sebagai hukuman mati yang dijatuhkan oleh pengadilan Athena. Dialog ini lebih dari sekadar narasi kematian seorang filsuf; ini adalah refleksi mendalam tentang kehidupan, kematian, dan keabadian jiwa.

Mengapa Stoicisme Pierre Hadot Relevan di Dunia yang Penuh Stres?

Diskusi tentang Jiwa dan Keabadian

Dalam Phaedo, Socrates mengajak murid-muridnya untuk merenungkan hakikat jiwa dan kemungkinan kehidupan setelah kematian. Socrates memandang kematian bukan sebagai akhir, tetapi sebagai transisi ke fase eksistensi yang lebih tinggi. Ia percaya bahwa jiwa adalah abadi dan akan terus hidup meski tubuh fana telah tiada.

Pierre Hadot dan Filosofi Sebagai Cara Hidup: Panduan Menjadi Stoik Modern

Dialog ini menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang yang merenungkan makna hidup dan kematian. Pemikiran Socrates tentang ketenangan menghadapi kematian dan keyakinannya pada keabadian jiwa menjadi pelajaran penting tentang bagaimana kita seharusnya menghadapi kematian dengan keberanian dan kebijaksanaan.

The Republic: Keadilan, Kebenaran, dan Cita-Cita Negara Ideal

Titik Temu Pemikiran Aristoteles dengan Ibnu Rusyd, Al-Farabi, dan Al-Ghazali

The Republic mungkin adalah dialog Plato yang paling terkenal, di mana Socrates menjadi tokoh sentral dalam pembahasan tentang keadilan, kebenaran, dan struktur negara ideal. Dalam dialog ini, Socrates tidak hanya berbicara tentang filosofi politik, tetapi juga mengeksplorasi konsep keadilan di tingkat individu dan masyarakat.

Menggali Konsep Keadilan

Halaman Selanjutnya
img_title