Inilah Makna Kebahagiaan dalam Pandangan Para Filsuf Muslim

Para Filsuf Islam
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

1. Pengertian Kebahagiaan

Perdebatan Abadi: Pandangan Aristoteles dan Ibnu Sina tentang Jiwa dan Kebahagiaan

Al-Ghazali, seorang filsuf dan teolog Muslim dari abad ke-11, memiliki pandangan yang sedikit berbeda tentang kebahagiaan. Ia melihat kebahagiaan sebagai hasil dari keselarasan antara kehidupan duniawi dan spiritual. Menurut Al-Ghazali, kebahagiaan sejati hanya bisa dicapai melalui hubungan yang dekat dengan Allah dan menjalani kehidupan yang penuh kebajikan.

2. Jalan Menuju Kebahagiaan

Warisan Socrates: Dari Yunani Kuno hingga Perjuangan Kebebasan Ekspresi di Dunia Modern

Al-Ghazali menekankan pentingnya ibadah, zikir, dan akhlak yang baik sebagai jalan menuju kebahagiaan. Ia juga mengingatkan bahwa kebahagiaan duniawi bersifat sementara dan tidak boleh dijadikan tujuan utama. Sebaliknya, kebahagiaan akhirat yang abadi harus menjadi fokus utama seorang Muslim.

Kebahagiaan Menurut Ibn Sina

“Hidup Adalah Soal Cinta: Tanpa Cinta, Hidup Akan Mati" - Leo Tolstoy Tentang Cinta dan Kebahagiaan

1. Pengertian Kebahagiaan

Ibn Sina, atau yang dikenal di Barat sebagai Avicenna, adalah filsuf dan ilmuwan Muslim dari abad ke-10 dan ke-11. Ia memandang kebahagiaan sebagai keadaan di mana jiwa mencapai kesempurnaan melalui pengetahuan dan kebijaksanaan. Menurut Ibn Sina, kebahagiaan adalah tujuan tertinggi yang bisa dicapai oleh manusia melalui pengembangan intelektual dan spiritual.

Halaman Selanjutnya
img_title