Inilah Makna Kebahagiaan dalam Pandangan Para Filsuf Muslim

Para Filsuf Islam
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Kebahagiaan adalah tujuan utama yang ingin dicapai oleh setiap individu. Namun, definisi dan cara mencapai kebahagiaan berbeda-beda tergantung pada budaya, agama, dan filsafat yang dianut. Dalam pandangan para filsuf Muslim, kebahagiaan memiliki dimensi yang mendalam dan komprehensif. Artikel ini akan mengulas konsep kebahagiaan menurut beberapa filsuf Muslim terkemuka, seperti Al-Farabi, Al-Ghazali, dan Ibn Sina, serta bagaimana pandangan mereka dapat diterapkan dalam kehidupan modern.

Kebahagiaan dalam Kesederhanaan: Merenungi Ucapan Plato “Orang yang Bahagia adalah Mereka yang Puas dengan Sedikit”

Kebahagiaan Menurut Al-Farabi

1. Pengertian Kebahagiaan

Al-Ghazali: Ilmu yang dibarengi dengan pengalaman spiritual akan membimbing manusia menuju pemahaman yang utuh

Al-Farabi, seorang filsuf Muslim yang hidup pada abad ke-9 dan ke-10, memandang kebahagiaan sebagai tujuan tertinggi manusia. Menurutnya, kebahagiaan adalah keadaan di mana seseorang mencapai kesempurnaan intelektual dan moral. Ia berpendapat bahwa kebahagiaan sejati hanya dapat dicapai melalui pengembangan akal dan kebajikan.

2. Pencapaian Kebahagiaan

Al-Ghazali: "Rasionalitas yang tidak disertai dengan keimanan adalah kekosongan; keimanan tanpa akal, hanya kedangkalan

Al-Farabi menekankan pentingnya pendidikan dan pembinaan karakter untuk mencapai kebahagiaan. Menurutnya, pendidikan adalah sarana utama untuk mengembangkan potensi intelektual dan moral seseorang. Ia juga menekankan peran masyarakat yang adil dan beradab dalam membantu individu mencapai kebahagiaan.

Kebahagiaan Menurut Al-Ghazali

Halaman Selanjutnya
img_title