Logika yang Membumi: Belajar Berpikir Jernih dari Madilog

Madilog, Tan Malaka
Sumber :
  • Cuplikan layar

Bukan sekadar menerima dan menghafal, tetapi membangun kebiasaan bertanya dan kemampuan bernalar. Inilah akar dari literasi kritis yang sangat dibutuhkan di zaman informasi.

Zeno dari Citium: Menemukan Keseimbangan Hidup dengan Alam di Tengah Modernitas

Logika dalam Era Media Sosial: Sebuah Pertaruhan

Di zaman media sosial, semua orang punya panggung untuk bicara. Namun, tidak semua suara berasal dari pemikiran yang logis. Bahkan, banyak yang justru memanfaatkan ketidakmampuan berpikir logis untuk menyebar kebencian, menipu, atau memecah belah masyarakat.

Makna Penghinaan Menurut Epictetus: Bukan Apa yang Dikatakan Orang, Tapi Bagaimana Kita Menyikapinya

Fenomena seperti:

  • Video potongan yang menyesatkan.
  • Judul clickbait yang tidak sesuai isi.
  • Narasi tanpa data.
  • Debat kusir di kolom komentar.

...semua menjadi bukti bahwa logika seringkali tidak hadir dalam ruang publik digital kita.

Seneca: “Segala Kekejaman Berasal dari Kelemahan” — Sebuah Refleksi Filosofis tentang Sumber Kekerasan

Padahal, logika tidak berarti kaku. Ia justru alat untuk menjaga kebebasan berekspresi tetap sehat. Dengan logika, kita bisa membedakan antara berbeda pendapat dan menyesatkan. Kita bisa sepakat untuk tidak sepakat, tanpa saling membatalkan eksistensi satu sama lain.

Halaman Selanjutnya
img_title