Logika yang Membumi: Belajar Berpikir Jernih dari Madilog
Rabu, 7 Mei 2025 - 17:16 WIB
Sumber :
- Cuplikan layar
Namun, di sinilah kritik terhadap Madilog juga muncul: logika dalam Madilog masih sangat teoretis, belum memberikan peta jalan praktis bagaimana mengajarkannya dalam konteks media sosial. Kita perlu meneruskan warisan Madilog dengan versi yang lebih aplikatif, misalnya:
- Buku ajar logika untuk pelajar SMA.
- Video pendek di media sosial yang mengulas logika sehari-hari.
- Latihan berpikir kritis berbasis kasus nyata.
Apakah Logika Selalu Menjamin Kebenaran?
Penting juga untuk mencermati bahwa logika bukan jaminan pasti atas kebenaran. Ia hanyalah alat. Jika data yang dimasukkan salah, hasilnya pun tetap salah meskipun proses berpikirnya benar.
Inilah kelemahan logika yang juga sempat diakui oleh Tan Malaka di bukunya. Oleh karena itu, logika harus disandingkan dengan fakta dan pengalaman nyata. Dalam era digital, ini berarti kemampuan untuk:
- Mengecek sumber.
- Memahami konteks.
- Membedakan opini dan fakta.
Menutup Jalan Lama, Membuka Jalan Baru
Halaman Selanjutnya
Di akhir Madilog, Tan Malaka menulis bahwa perjuangan sejati bukan hanya perjuangan senjata atau politik, tapi juga perjuangan cara berpikir. Revolusi sejati terjadi di kepala manusia—di cara mereka memahami dunia.