Alergi Politik, Apa, Mengapa, dan Seberapa Berbahaya ?

Kotak Suara (ilustrasi)
Sumber :
  • Pexels

·        Kebijakan impor. Kebijakan impor dapat digunakan untuk memastikan ketersediaan pangan, terutama untuk komoditas yang tidak dapat diproduksi secara lokal.

Keahlian Retorika Kaum Sofis: Memenangkan Argumen Tanpa Kebenaran Moral

·        Tata kelola niaga. Tata kelola niaga yang baik dapat membantu untuk memastikan bahwa harga pangan terjangkau bagi masyarakat.

·        Kebijakan riset. Kebijakan riset dapat digunakan untuk mengembangkan teknologi baru untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan ketersediaan pangan

Warisan Hegel: Pengaruh Dialektika Idealisme dalam Pemikiran Filsafat dan Politik

Kebijakan-kebijakan politik ini dapat berdampak langsung pada ketersediaan makanan. Misalnya, jika pemerintah menaikkan subsidi pupuk, maka petani akan dapat membeli pupuk dengan harga yang lebih murah. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan ketersediaan pangan.

Kebijakan politik juga dapat berdampak tidak langsung pada ketersediaan makanan. Misalnya, jika pemerintah menerapkan kebijakan impor yang ketat, maka harga pangan dapat menjadi lebih mahal. Hal ini dapat membuat masyarakat kesulitan untuk membeli makanan.

Prabowo Luncurkan Danantara: Bagaimana Konsepsi dan Risiko Pengelolaan Aset Negara?

Bahaya Alergi Politik dan Cara Mengatasinya

Alergi politik dapat menjadi berbahaya bagi demokrasi. Orang yang alergi politik cenderung tidak berpartisipasi dalam proses politik, baik itu dengan memberikan suara, berkampanye, atau bergabung dengan partai politik. Hal ini dapat menyebabkan pemerintah menjadi kurang responsif terhadap kebutuhan rakyat.

Halaman Selanjutnya
img_title