Cahaya Hati: 15 Kutipan Terbaik dari Rabiah al-Adawiyah, Sang Pecinta Tuhan yang Menolak Surga demi Cinta Sejati

Tarian Sufi
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Jakarta, WISATA – Dalam sejarah tasawuf, nama Rabiah al-Adawiyah begitu agung dan menempati tempat tersendiri. Ia dikenal bukan hanya sebagai tokoh perempuan dalam dunia sufi, tetapi juga sebagai simbol cinta murni kepada Tuhan—cinta tanpa pamrih, tanpa takut neraka, tanpa harap surga.

Kisah Para Sufi, Al-Hujwiri: Penulis Kitab Sufi Pertama dalam Bahasa Persia yang Menggetarkan Hati

Rabiah lahir di Basrah, Irak, sekitar abad ke-8 M. Dalam hidupnya yang sederhana dan penuh ujian, ia memilih untuk tidak menikah, tidak mengejar duniawi, dan hidup dalam pengabdian total kepada Allah SWT. Ia tidak menyuarakan cinta sebagai perasaan, tapi sebagai jalan hidup, sebagai pembakaran diri demi kehadiran Sang Kekasih sejati.

Dalam doanya yang masyhur, Rabiah pernah berkata:

Kisah Para Sufi: Rabiah, Perempuan Sufi yang Mengajarkan Bahwa Surga Tak Sepenting Cinta-Nya

"Ya Allah, jika aku menyembah-Mu karena takut akan neraka, bakarlah aku di dalamnya. Jika aku menyembah-Mu karena mengharapkan surga, laranglah aku memasukinya. Tetapi jika aku menyembah-Mu karena cinta kepada-Mu, maka jangan Engkau jauhkan aku dari keindahan wajah-Mu."

Berikut adalah 15 kutipan terbaik dan paling menggugah dari Rabiah al-Adawiyah, yang bisa menjadi pelita dalam pencarian spiritual kita di dunia yang kian bising ini.

Syekh Abdul Qadir al-Jailani: “Ilmu Tanpa Amal Adalah Kesia-siaan. Amal Tanpa Ikhlas Adalah Kebohongan.”

1. “Tuhanku, aku mencintai-Mu dengan dua cinta: cinta karena diriku dan cinta karena-Mu.”

Rabiah memaknai cinta bukan sebagai satu warna. Ada cinta karena kebutuhan jiwa, dan ada cinta murni karena keagungan Tuhan semata. Dua cinta yang bersatu dalam penghambaan sejati.

2. “Jika aku menyembah-Mu karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya.”

Halaman Selanjutnya
img_title