Mengenal CL1 Lebih Dekat: Simbiosis Neuron Manusia dan Chip Silikon
- Cuplikan Layar Youtube
Jakarta, WISATA — CL1, komputer biologis komersial pertama di dunia, menghadirkan pendekatan baru dalam komputasi dengan memanfaatkan neuron manusia yang ditumbuhkan di laboratorium dan diintegrasikan pada chip silikon. Teknologi ini dikembangkan oleh Cortical Labs, startup bioteknologi asal Melbourne, Australia, yang berhasil menyatukan kecanggihan biologi dan elektronika dalam satu perangkat kompak
Asal Neuron: Dari Sel Punca ke Organoid Otak Mini
Neuron pada CL1 berasal dari sel punca pluripoten terinduksi (iPS) yang diubah menjadi organoid otak mini. Organoid ini kemudian ditanam pada array elektroda—terbuat dari lapisan logam dan kaca—pada chip silikon kustom. Setiap elektroda berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal listrik, memungkinkan neuron membentuk jaringan sinaptik dan merespons rangsangan elektronik secara alami.
biOS: Sistem Operasi untuk Kecerdasan Biologis
CL1 dijalankan dengan biOS (Biological Intelligence Operating System), platform yang mengubah kode Python atau MATLAB menjadi pola rangsangan listrik. Melalui biOS, peneliti dapat mengirimkan instruksi langsung ke neuron dan merekam respons jaringan biologis secara real‑time. Pendekatan ini membuka peluang eksperimen neurologi dan AI biologis tanpa memerlukan infrastruktur laboratorium yang kompleks.
Sistem Closed‑Loop: Interaksi Dua Arah
Dalam mode closed‑loop, CL1 menjaga umpan balik berkelanjutan antara perangkat lunak dan jaringan neuron. Ketika neuron menerima sinyal, aktivitas listriknya direkam dan diinterpretasikan oleh perangkat lunak, lalu memberikan rangsangan baru sesuai respons biologis. Proses iteratif ini meniru cara otak manusia belajar dan beradaptasi terhadap rangsangan lingkungan.
Dukungan Hidup Terintegrasi
CL1 dilengkapi dengan unit life support internal yang mengontrol suhu, sirkulasi media kultur, dan pertukaran gas—mirip fungsi organ tubuh. Solusi ini memungkinkan neuron bertahan hingga enam bulan tanpa peralatan laboratorium tambahan. Konsumsi listriknya pun rendah, hanya sekitar 850–1.000 watt per rak, menjadikannya pilihan hemat energi dibanding server konvensional.
Plug & Play dan Konektivitas Lengkap
Perangkat ini mendukung USB, HDMI, dan antarmuka jaringan, sehingga pengguna dapat menghubungkan sensor, kamera, atau aktuator eksternal. Layar sentuh bawaan memudahkan pemantauan status neuron dan jalannya eksperimen tanpa perlu PC tambahan. Fitur ini menjadikan CL1 mudah dioperasikan bahkan oleh peneliti yang bukan ahli teknis laboratorium.
Sejarah Singkat: Dari DishBrain hingga CL1
Cikal bakal CL1 adalah DishBrain, sistem eksperimental 2022 yang mengintegrasikan 800.000 neuron manusia dan tikus pada chip CMOS sederhana. Jaringan neuron tersebut berhasil “belajar” memainkan game Pong hanya melalui rangsangan listrik dan umpan balik elektroda. Keberhasilan tersebut menjadi fondasi bagi pengembangan CL1 yang lebih stabil dan komersial.