Tiga Tokoh Sofis Era Yunani Beserta Konsepsi Ajarannya

Tokoh Kaum Sofis Protagoras, Gorgias, dan Hippias
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Relevansi Ajaran Kaum Sofis di Era Modern

Socrates: "Kebahagiaan adalah Kondisi Batin yang Berkembang Ketika Kita Hidup Sesuai dengan Nilai-Nilai Kita"

Ajaran kaum Sofis masih memiliki dampak besar dalam dunia modern, terutama dalam bidang politik, hukum, media, dan komunikasi. Berikut beberapa contoh bagaimana pemikiran mereka masih digunakan hingga saat ini:

  • Relativisme Protagoras → Konsep ini terlihat dalam filsafat postmodernisme yang menolak adanya satu kebenaran mutlak dan menekankan pluralitas perspektif.
  • Retorika Gorgias → Digunakan dalam pemasaran, propaganda politik, dan teknik persuasi di media sosial, di mana fakta dapat dikonstruksi ulang untuk membentuk opini publik.
  • Multidisiplin Hippias → Relevan dalam dunia kerja modern yang menuntut seseorang memiliki berbagai keterampilan (multitasking) agar lebih kompetitif.

Namun, kritik yang diajukan oleh Socrates dan Plato tetap penting untuk diperhatikan agar kita tidak terjebak dalam manipulasi informasi dan tetap menjunjung tinggi standar moral serta pencarian kebenaran yang objektif.

Pierre Hadot: "Hidup yang Bermakna Dimulai dengan Kesadaran Akan Diri Sendiri"

Kesimpulan

Tiga tokoh utama kaum Sofis—Protagoras, Gorgias, dan Hippias—mewakili tiga pendekatan yang berbeda dalam memahami kebenaran dan pengetahuan.

Socrates: "Dalam Mencari Kebenaran, Kita Menemukan Sumber Kebahagiaan yang Tak Terbatas"

1.     Protagoras menekankan bahwa kebenaran bersifat relatif dan tergantung pada persepsi individu.

2.     Gorgias berpendapat bahwa realitas dan kebenaran tidak dapat dipahami sepenuhnya, sehingga bahasa digunakan sebagai alat persuasi.

3.     Hippias percaya pada pentingnya pengetahuan universal dan hukum alam sebagai standar moral yang lebih tinggi dari hukum manusia.

Halaman Selanjutnya
img_title