Tesla Hentikan Penjualan Model S dan X di Tiongkok: Efek Domino Tarif Perang Dagang Trump Mulai Terasa
- cleantechnica.com
Jakarta, WISATA - Dalam langkah yang mengejutkan namun bisa dimaklumi, Tesla resmi menghapus tombol “Order” untuk Model S dan Model X di situs webnya untuk pasar Tiongkok. Meskipun kedua model ini tidak pernah menjadi andalan penjualan Tesla di Negeri Tirai Bambu, keputusan ini tetap menjadi sorotan. Mengapa? Karena ini bisa menjadi sinyal awal dari dampak lanjutan perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, yang dipicu oleh kebijakan tarif kontroversial dari Donald Trump.
Kebijakan baru yang diluncurkan oleh mantan Presiden AS tersebut menaikkan tarif impor kendaraan listrik (EV) asal Tiongkok secara signifikan. Sebagai balasan, Tiongkok pun meningkatkan tarif kendaraan impor asal Amerika Serikat dari sebelumnya 84% menjadi 125%. Sebuah angka yang jelas membuat kendaraan mewah seperti Model S dan Model X milik Tesla hampir mustahil bersaing di pasar domestik Tiongkok.
Bukan Sekadar Keputusan Bisnis
Keputusan Tesla untuk menghentikan penjualan Model S dan Model X bukan hanya soal hitung-hitungan ekonomi. Ini mencerminkan ketegangan geopolitik yang terus meningkat antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Meskipun Tesla masih memiliki unit Model S dan X dalam stok di Tiongkok, dan pelanggan tetap bisa membelinya dari inventaris yang ada, namun perusahaan asal Amerika ini tampaknya tidak melihat prospek jangka pendek yang menjanjikan untuk dua model premiumnya di sana.
Menurut laporan dari Yahoo Finance, Tesla hanya berhasil menjual sekitar 2.000 unit Model S dan Model X di Tiongkok dalam beberapa waktu terakhir. Angka yang relatif kecil ini semakin menegaskan bahwa pasar utama Tesla kini didominasi oleh Model 3 dan Model Y — dua model yang diproduksi secara lokal di pabrik Gigafactory Shanghai.
Model S dan X: Akhir Sebuah Era?
Model S dan Model X dulunya adalah ikon dari kemewahan kendaraan listrik Tesla. Namun, dalam konteks pasar global saat ini, keberadaan mereka mulai dipertanyakan. Apakah Tesla memang masih punya rencana jangka panjang untuk dua model ini? Atau mereka hanya mempertahankan lini produk ini demi citra premium yang dibangun sejak awal?
