Tiga Tokoh Sofis Era Yunani Beserta Konsepsi Ajarannya
- Image Creator Grok/Handoko
- Tidak ada standar kebenaran universal yang berlaku untuk semua orang.
- Argumen dapat berubah tergantung pada konteks dan kepentingan individu atau kelompok tertentu.
- Retorika dan persuasi menjadi alat utama dalam membentuk opini publik.
Pandangan Protagoras ini sangat berpengaruh dalam politik dan hukum, di mana keterampilan berbicara lebih menentukan hasil debat dibandingkan dengan pencarian kebenaran absolut.
Kritik terhadap Protagoras
Socrates dan Plato mengkritik relativisme Protagoras karena dianggap dapat mengarah pada nihilisme moral, di mana tidak ada standar objektif untuk membedakan antara yang benar dan yang salah. Jika kebenaran hanya bergantung pada individu, maka keadilan dan kebijakan publik bisa menjadi tidak stabil dan mudah dimanipulasi oleh mereka yang memiliki kekuasaan retoris lebih besar.
2. Gorgias (485–380 SM): Nihilisme dan Kekuatan Bahasa
Biografi Singkat
Gorgias berasal dari Leontini, Sisilia, dan merupakan salah satu Sofis pertama yang datang ke Athena untuk mengajarkan retorika. Ia dikenal sebagai orator ulung yang mampu meyakinkan audiens hanya dengan permainan kata-kata.
Konsepsi Ajaran
Gorgias terkenal dengan pandangannya yang radikal tentang keberadaan dan kebenaran. Ia mengajukan tiga premis utama dalam bukunya On Non-Existence: