Program Makan Bergizi Gratis: Peluang dan Tantangan bagi UMKM dalam Prosedur Pendaftaran dan Pembayaran

Yoyok Pitoyo Ketua Umum KOPITU
Sumber :
  • Handoko/Istimewa

Ketua Umum KOPITU juga menekankan pentingnya bagi UMKM untuk melakukan evaluasi kelayakan usaha sebelum bergabung dalam program. Setiap pelaku usaha harus memastikan bahwa kapasitas produksi mereka mencukupi dan sesuai dengan kebutuhan program.

KOPITU dan Kementerian P2MI Bersinergi: Strategi Mencapai Target 425.000 Buruh Migran Indonesia pada 2025

“UMKM harus memahami bahwa ada persyaratan administratif standar yang harus dipenuhi hingga pembayaran bisa diterima. Selain itu, mereka juga perlu mempertimbangkan kelayakan usaha dan analisis bisnis dengan matang agar tidak merugi,” tambah Yoyok.

Rekomendasi:

  • Penilaian Risiko: UMKM sebaiknya melakukan simulasi biaya dan pendapatan untuk memastikan keberlanjutan finansial mereka selama program berlangsung.
  • Dukungan Analisis Bisnis: BGN dapat bekerja sama dengan KOPITU atau lembaga terkait untuk menyediakan bimbingan teknis tentang analisis kelayakan usaha.
Bela Negara: Komitmen Tanpa Batas untuk Menjaga Kedaulatan dan Keutuhan Bangsa Wawancara Laksma TNI (Purn) Jaya Darmawan

Peluang dan Tantangan untuk UMKM

Meski terdapat tantangan, program ini juga membuka peluang besar bagi UMKM untuk berkembang. Dengan menjadi mitra resmi, UMKM tidak hanya mendapatkan manfaat finansial tetapi juga pengalaman berharga dalam mengelola operasi yang lebih besar.

Presiden Prabowo Subianto, Jangan Sekali-Kali Tinggalkan Ulama dan Tokoh Agama jika Ingin Berhasil Membangun Bangsa

Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada bagaimana BGN dapat menjembatani kebutuhan pemerintah dengan kemampuan UMKM. Jika prosedur dibuat terlalu kompleks atau pembayaran tidak berjalan lancar, UMKM akan kesulitan bertahan sebagai mitra.

Halaman Selanjutnya
img_title