Pajak yang Adil untuk Semua: Apa Kata Ibnu Khaldun?

Ibnu Khaldun (ilustrasi)
Sumber :
  • Image Creator/ Handoko

Kritik terhadap kenaikan PPN juga tidak lepas dari sorotan terhadap gaya hidup mewah sejumlah pejabat. Dalam Mukadimah, Ibnu Khaldun menggambarkan bagaimana gaya hidup boros para penguasa sering kali menjadi awal kehancuran suatu negara.

Prabowo Bicara Blak-blakan: “Saya Tidak Takut Pasar Modal, Indonesia Kuat!”

“Ketika penguasa menikmati kemewahan berlebihan, mereka cenderung mencari sumber pendapatan tambahan melalui pajak tinggi, yang akhirnya merusak ekonomi rakyat.”

Isu ini relevan dengan kritik publik terhadap penggunaan anggaran negara untuk fasilitas mewah bagi pejabat. Ketimpangan antara gaya hidup elite dan kesulitan ekonomi rakyat memperburuk persepsi ketidakadilan, yang dapat mengurangi kepercayaan terhadap pemerintah.

Mengapa Pajak di Indonesia Belum Maksimal? Menguak Selisih Antara Potensi dan Realita

Kebijakan Pajak yang Berkeadilan

Mengacu pada pandangan Ibnu Khaldun, pemerintah Indonesia dapat mengambil langkah-langkah berikut untuk memastikan kebijakan pajak yang adil dan berkelanjutan:

Dialog Intelektual Al-Ghazali dan Ibnu Khaldun dalam Konteks Filsafat Barat

1.     Evaluasi Kebutuhan Pajak Secara Komprehensif: Pastikan kenaikan pajak benar-benar diperlukan dan memiliki dasar yang kuat.

2.     Lindungi Kelompok Rentan: Berikan insentif atau pengecualian pajak bagi usaha kecil dan masyarakat berpenghasilan rendah.

Halaman Selanjutnya
img_title