Pajak yang Adil untuk Semua: Apa Kata Ibnu Khaldun?

Ibnu Khaldun (ilustrasi)
Sumber :
  • Image Creator/ Handoko

Kritik terhadap kenaikan PPN juga tidak lepas dari sorotan terhadap gaya hidup mewah sejumlah pejabat. Dalam Mukadimah, Ibnu Khaldun menggambarkan bagaimana gaya hidup boros para penguasa sering kali menjadi awal kehancuran suatu negara.

Gaya Hidup Pejabat vs Beban Pajak Rakyat: Refleksi Pemikiran Ibnu Khaldun

“Ketika penguasa menikmati kemewahan berlebihan, mereka cenderung mencari sumber pendapatan tambahan melalui pajak tinggi, yang akhirnya merusak ekonomi rakyat.”

Isu ini relevan dengan kritik publik terhadap penggunaan anggaran negara untuk fasilitas mewah bagi pejabat. Ketimpangan antara gaya hidup elite dan kesulitan ekonomi rakyat memperburuk persepsi ketidakadilan, yang dapat mengurangi kepercayaan terhadap pemerintah.

Refleksi Ibnu Khaldun: Kenaikan PPN 12% dan Risiko Ketidakadilan Pajak di Indonesia

Kebijakan Pajak yang Berkeadilan

Mengacu pada pandangan Ibnu Khaldun, pemerintah Indonesia dapat mengambil langkah-langkah berikut untuk memastikan kebijakan pajak yang adil dan berkelanjutan:

Kenaikan PPN 12% di Indonesia: Dampaknya Terhadap Ekonomi dan Pembelajaran dari Pemikiran Ibnu Khaldun

1.     Evaluasi Kebutuhan Pajak Secara Komprehensif: Pastikan kenaikan pajak benar-benar diperlukan dan memiliki dasar yang kuat.

2.     Lindungi Kelompok Rentan: Berikan insentif atau pengecualian pajak bagi usaha kecil dan masyarakat berpenghasilan rendah.

Halaman Selanjutnya
img_title