Perjalanan Sejarah Filsafat Stoikisme yang Berpengaruh Besar dalam Peradaban Manusia

Marcus Aurelius Kaisar Romawi dan Tokoh Stoikisme
Sumber :
  • thoughtco.com

Panaetius (±185–109 SM) membawa Stoikisme ke dunia Romawi dan memperkenalkan aliran ini kepada kaum elit Romawi. Dia berperan dalam mengadaptasi Stoikisme agar lebih sesuai dengan nilai-nilai Romawi dan menekankan pentingnya kebajikan sebagai dasar kehidupan yang baik.

Wisata JOMO dan Stoikisme: Solusi Melawan Stres Dunia Digital

Masa Keemasan Stoikisme: Posidonius, Seneca, Epictetus, dan Marcus Aurelius

Posidonius (±135–51 SM) adalah seorang polymath yang memperluas ajaran Stoikisme dengan menggabungkan elemen-elemen dari filsafat Plato dan Aristoteles. Dia mengajar banyak murid terkenal, termasuk Cicero, yang kemudian memperkenalkan ajaran Stoikisme kepada dunia Romawi dalam karyanya.

Ketika Alam Mengajarkan Stoikisme: Filosofi di Balik Wisata JOMO

Seneca (±4 SM–65 M), seorang negarawan dan penulis terkenal Romawi, adalah salah satu tokoh Stoik paling berpengaruh. Karyanya yang terkenal seperti "Surat-Surat Moral kepada Lucilius" dan "Dialogues" memberikan panduan praktis tentang bagaimana menjalani kehidupan yang selaras dengan prinsip-prinsip Stoik.

Epictetus (±50–135 M), seorang mantan budak yang menjadi filsuf, menekankan pentingnya pengendalian diri dan menerima nasib dengan ketenangan batin. Ajarannya, yang tercatat dalam "Enchiridion" dan "Diskursus", menekankan bahwa kebahagiaan sejati berasal dari dalam diri dan bukan dari kondisi eksternal.

10 Kutipan Brilian Seneca: Inspirasi Stoikisme untuk Kehidupan Modern

Marcus Aurelius (121–180 M), kaisar Romawi yang juga seorang filsuf Stoik, menulis "Meditations", sebuah jurnal pribadi yang berisi refleksi dan panduan tentang bagaimana menjalani kehidupan yang baik berdasarkan prinsip-prinsip Stoik. Karyanya ini menjadi salah satu teks Stoik paling terkenal dan terus dibaca hingga saat ini.

Relevansi Stoikisme di Era Modern

Halaman Selanjutnya
img_title