FOMO, JOMO, tren wisata 2025, gaya liburan, Fear of Missing Out, Joy of Missing Out, liburan santai, wisata anti stres,

YOLO, FOMO, FOPO
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Generasi Z, yang sebagian besar masih dalam masa pencarian jati diri, sangat membutuhkan pengakuan dan penerimaan sosial. FOMO menjadi salah satu cara mereka untuk membangun identitas sosial dan merasa menjadi bagian dari kelompok tertentu. Mereka takut jika tidak mengikuti tren, mereka akan kehilangan kesempatan untuk membentuk citra diri yang diinginkan.

Wow! Kunjungan Wisman ke Indonesia Naik Drastis, Bali Masih Jadi Primadona!

4. Dampak Negatif FOMO pada Kesehatan Mental

FOMO yang berkepanjangan dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan perasaan tidak cukup baik. Wisatawan muda yang terjebak FOMO sering kali memaksakan diri untuk mengikuti banyak destinasi dan aktivitas dalam waktu singkat, yang berujung pada kelelahan fisik dan mental. Mereka juga cenderung mengeluarkan uang berlebihan demi mengikuti tren, yang bisa menimbulkan masalah finansial.

Mau Liburan Berkelanjutan? Simak Destinasi Hits Wellness Tourism yang Ramah Lingkungan, Akrab dengan Gaya Hidup Stoik

5. Ketergantungan pada Media Sosial dan Kurangnya Keseimbangan Digital

Ketergantungan yang tinggi pada media sosial membuat Generasi Z dan Milenial sulit untuk melepaskan diri dari tekanan FOMO. Mereka sering menghabiskan waktu berjam-jam online, memantau aktivitas orang lain, dan membandingkan pengalaman mereka sendiri. Kurangnya keseimbangan antara dunia maya dan dunia nyata memperparah fenomena ini.

Tren Wisata 2025: Gabungan Budaya, Alam, dan Teknologi yang Kekinian dalam Wellness Tourism

Cara Mengatasi FOMO Saat Liburan

·        Batasi penggunaan media sosial selama liburan untuk mengurangi tekanan sosial.

Halaman Selanjutnya
img_title