Wisata JOMO: Cara Anak Muda Menghidupkan Prinsip Stoikisme di Era Digital

Menikmati Wisata JOMO di Bali
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Jakarta, WISATA - Generasi muda kini mulai melirik konsep Joy of Missing Out (JOMO) sebagai gaya hidup baru yang membawa ketenangan di tengah tekanan sosial dan digital. Konsep ini bukan hanya soal menjauhi hiruk-pikuk media sosial, tetapi juga cara menghidupkan prinsip Stoikisme untuk mencapai keseimbangan hidup.

Inilah Daftar Tokoh Stoikisme dari Awal Berdiri Hingga Era Modern

Kenapa Anak Muda Memilih JOMO?

Di era over-sharing, banyak anak muda merasa terbebani oleh tekanan untuk terus terhubung. JOMO menawarkan pelarian dari itu semua, memungkinkan mereka menikmati momen tanpa gangguan teknologi. Gaya hidup ini sejalan dengan Stoikisme yang mengajarkan:

Dari Silikon Valley ke Jalan Sunyi: Perjalanan Filosofis Naval Ravikant

Bagaimana JOMO Menghidupkan Stoikisme?

Filosofi Stoikisme yang diajarkan oleh Marcus Aurelius dan Epictetus menjadi landasan bagi JOMO. Anak muda yang menjalani wisata JOMO belajar untuk:

  1. Mengendalikan Diri: Dengan mematikan gawai, mereka melatih kesadaran penuh atas lingkungan.
  2. Hidup Selaras dengan Alam: Menghabiskan waktu di alam membantu mereka meresapi kebahagiaan sederhana.
  3. Menerima Hal Tak Terduga: Cuaca buruk atau kondisi yang tidak ideal selama perjalanan menjadi pelajaran untuk menerima hidup apa adanya.
Halaman Selanjutnya
img_title
Naval Ravikant: Filsuf Finansial yang Mengajarkan Cara Menjadi Kaya dan Bahagia