KOVO Akan Rugi Besar Telah Menyia-nyiakan Megawati Hangestri dan Publik Voli di Indonesia

Megawati Hangestri
Sumber :
  • tvonews.com

Jakarta, WISATA - Keputusan Korea Volleyball Federation (KOVO) yang dinilai mengabaikan prestasi Megawati Hangestri Pertiwi selama dua musim terakhir, bisa jadi merupakan kesalahan strategis terbesar yang akan mereka sesali dalam waktu dekat. Megawati, sang "Megatron" dari Indonesia, bukan hanya tampil memukau di lapangan, tetapi juga telah membangkitkan minat luar biasa dari publik Indonesia terhadap Liga Voli Korea.

Jakarta Garuda Wakili Indonesia di WSVI 2025, Misi Buktikan KOVO Salah Tak Pilih Pemain Indonesia

Kini, dengan munculnya sinyal bahwa Megawati tidak akan melanjutkan kariernya di Korea, KOVO bukan hanya kehilangan pemain andal, tetapi juga berpotensi kehilangan pasar besar: jutaan penggemar voli Indonesia.

Bukan Sekadar Pemain: Megawati Adalah Brand Internasional

Kim Yeon-Kyung Gelar KYK Invitational 2025 di Tengah Masa Pensiun, Megawati Absen dari Daftar Undangan

Megawati bukan hanya atlet biasa. Ia adalah ikon internasional yang membawa serta nama Indonesia ke panggung voli profesional Asia Timur. Ketika Red Sparks berhasil menembus babak final dua musim berturut-turut, nama Megawati selalu berada di pusat perhatian—baik dari penggemar, media, maupun sponsor.

Data dari media sosial, YouTube, hingga streaming pertandingan resmi menunjukkan bahwa kehadiran Megawati secara signifikan meningkatkan traffic penonton dari Indonesia. Klub Red Sparks bahkan secara aktif mengelola akun berbahasa Indonesia untuk mengakomodasi lonjakan penggemar dari Tanah Air.

Megawati Hangestri Dijuluki 'Kartini Masa Kini', Ini Asal Usul Nama 'Megatron' dan Amalan Rahasianya

Bagi KOVO, kehadiran Megawati adalah bentuk promosi organik yang luar biasa. Mereka mendapatkan atensi dari lebih dari 270 juta penduduk Indonesia—sebuah potensi pasar yang belum tentu bisa didapatkan melalui pemain dari negara lain.

Namun semua itu kini berada di ujung tanduk.

Halaman Selanjutnya
img_title