Revolusi Klasik – Socrates, Plato, dan Aristoteles

Socrates, Plato dan Aristoteles
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Revolusi klasik dalam pemikiran dunia Barat tidak dapat dipisahkan dari tiga tokoh besar: Socrates, Plato, dan Aristoteles. Ketiganya telah mengubah cara manusia berpikir tentang etika, politik, ilmu pengetahuan, dan metafisika. Melalui ajaran dan metode mereka, zaman modern terbentuk dengan landasan yang kuat atas pencarian kebenaran dan kebijaksanaan. Artikel ini mengupas peran serta kontribusi mereka dalam membentuk revolusi intelektual yang terus memengaruhi peradaban hingga hari ini.

Epikuros: Jangan Buang Waktu Mengejar Hal yang Tak Bisa Dikendalikan, Ini Pesan Bijak untuk Hidup Lebih Damai

Socrates: Pelopor Dialog dan Pencarian Kebenaran

Socrates (470–399 SM) dikenal sebagai salah satu tokoh pendiri filsafat Barat. Tanpa meninggalkan tulisan, ajarannya hidup melalui dialog yang dicatat oleh murid-muridnya, terutama Plato. Socrates mengajarkan pentingnya bertanya, memeriksa kepercayaan, dan terus mencari kebenaran melalui percakapan yang mendalam. Metode bertanyanya, atau Socratic Method, telah menginspirasi cara berpikir kritis dan mengedepankan integritas intelektual.

Pascapertobatan Roma: Peran Filsafat dalam Misi Gereja Awal

Bagi Socrates, kebenaran tidak dapat diterima begitu saja; ia harus diuji dan dipertanyakan secara konsisten. Warisan pemikirannya mengajarkan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab moral untuk menyelidiki dan memahami dunia di sekitarnya, yang menjadi dasar bagi pencarian keutamaan moral dan kebijaksanaan.

Plato: Teorinya tentang Dunia Ide dan Negara Ideal

30 Kutipan Terbaik dari Epikuros, Sang Pelopor Epikuranisme yang Menenangkan Jiwa

Plato, murid dari Socrates, melanjutkan dan mengembangkan ajaran gurunya dengan cara yang unik. Ia memperkenalkan konsep dunia ide atau Forms yang menyatakan bahwa realitas sesungguhnya terletak pada bentuk-bentuk ideal yang tidak berubah. Dalam karyanya yang paling terkenal, Republik, Plato menggambarkan sebuah negara ideal yang dipimpin oleh para filosof—individu yang mampu melihat melampaui dunia fisik dan memahami kebenaran abadi.

Plato tidak hanya mempengaruhi teori metafisika, tetapi juga memberikan dasar bagi pemikiran politik dan etika. Dengan menekankan pentingnya pendidikan dan peran filsuf sebagai pemimpin, Plato mengungkapkan bahwa kebaikan dalam masyarakat hanya dapat terwujud ketika warganya hidup sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran yang mendalam.

Halaman Selanjutnya
img_title