Penanggalan Radiokarbon Ungkap Kehidupan Roman Karanis di Mesir hingga Abad ke-7 Masehi

Reruntuhan Karanis di Mesir
Sumber :
  • archaeologymag/Einsamer Schütze

Malang, WISATA – Sebuah studi baru telah mengubah pemahaman kita tentang pemukiman kuno Yunani-Romawi di Karanis, yang terletak di oasis Fayum di Mesir

Dari Republik ke Kekaisaran: Bagaimana Julius Caesar Menghancurkan Romawi dan Menjadi Legenda

Keyakinan sebelumnya menyatakan bahwa Karanis ditinggalkan pada pertengahan abad ke-5 M, namun penelitian baru menunjukkan sebaliknya. Penanggalan radiokarbon sisa-sisa tumbuhan dari bangunan pemukiman menunjukkan bahwa Karanis mungkin telah dihuni hingga pertengahan abad ke-7 Masehi. 

Dilakukan oleh 14CHRONO Center di Queen's University Belfast, penelitian ini mengevaluasi kembali kronologi Karanis dengan menganalisis 13 sampel sisa tanaman. Temuan ini menunjukkan adanya pendudukan berkelanjutan di situs tersebut selama berabad-abad melampaui apa yang dipahami sebelumnya. Bertentangan dengan kesimpulan sebelumnya yang diambil dari papirus dan koin, yang menunjukkan bahwa pemukiman tersebut ditinggalkan sekitar tahun 460 M, penelitian baru ini menunjukkan bahwa pemukiman tersebut dihuni dalam jangka waktu yang lebih lama. 

Pengkhianatan Terbesar dalam Sejarah: Mengapa Brutus Menikam Julius Caesar?

Penggalian awal Karanis, yang dilakukan pada tahun 1924-1935, membuat para peneliti percaya bahwa peristiwa seperti Wabah Antonine dan kemerosotan ekonomi memicu ditinggalkannya tempat tersebut. Namun, penelitian terbaru mengungkapkan gambaran yang lebih berbeda. Meskipun wilayah pemukiman tertentu mungkin mengalami depopulasi pada pertengahan abad ke-5, bagian lain tetap berpenghuni hingga abad ke-7, bertepatan dengan penaklukan Islam di Mesir. 

Transformasi Karanis dari waktu ke waktu terlihat jelas dalam penggunaan kembali dan renovasi struktur, yang menunjukkan adanya adaptasi bertahap terhadap perubahan kondisi lingkungan dan politik. Fluktuasi iklim dan permukaan air Sungai Nil, serta penaklukan Bizantium dan Arab, kemungkinan besar memengaruhi kelangsungan hidup dan evolusi pemukiman tersebut. 

Julius Caesar: Jenderal Pengubah Sejarah, Titik Balik Kekaisaran Romawi

“Penanggalan kami menunjukkan ditinggalkannya pemukiman tersebut pada Zaman Es Kecil Antik Akhir dan selama periode transisi politik, seperti penaklukan Sasaniyah di Mesir, penaklukan kembali Bizantium dan penaklukan Arab berikutnya,” tulis para peneliti dalam makalah mereka. Peristiwa-peristiwa ini menyoroti perdebatan yang lebih luas tentang jatuhnya Kekaisaran Romawi dan transformasi sosial-ekonomi pada awal Abad Pertengahan. 

Temuan ini menggarisbawahi keseimbangan antara faktor lingkungan dan peran manusia dalam menentukan nasib permukiman seperti Karanis. Nasib pemukiman ini terkait dengan faktor lingkungan, ketidakstabilan politik, proses ekonomi, dan dinamika populasi.