Para Arkeolog Menemukan Makam Firaun Thutmose II yang telah Lama Hilang di Dekat Luxor

Makam Thutmose II
Sumber :
  • Facebook/ministry of tourism and antiquities

Malang, WISATA – Tim arkeologi Mesir-Inggris telah menemukan makam Thutmose II yang hilang, seorang firaun yang kurang dikenal dari Dinasti ke-18 Mesir, di Wadis Barat dekat Luxor. Dewan Purbakala Tertinggi dan Yayasan Penelitian Kerajaan Baru di Universitas Cambridge bekerja sama dalam penggalian tersebut, mengungkapkan bahwa Makam C4, yang mereka pikir milik permaisuri kerajaan, adalah situs pemakaman Thutmose II.

Para Arkeolog terlalu Takut untuk Membuka Makam Kaisar Pertama Tiongkok, Mengapa?

Pada Oktober 2022, tim pertama kali menemukan pintu masuk makam dan koridor utama di Wadi Gabbanat el-Qurud, sekitar 2,4 kilometer sebelah barat Lembah Para Raja. Awalnya, para arkeolog mengira itu mungkin makam ratu karena dekat dengan makam istri Thutmose III dan Ratu Hatshepsut. Namun ketika mereka terus menggali dan mempelajari prasasti pada bejana pualam di makam tersebut, mereka memastikan pemilik sebenarnya.

Dr Mohamed Ismail Khaled, Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Purbakala, mengatakan prasasti tersebut menyebut Thutmose II sebagai 'raja yang telah meninggal' dan menyebutkan istrinya, Hatshepsut. “Penemuan ini merupakan salah satu penemuan arkeologi paling signifikan dalam beberapa tahun terakhir,” kata Dr. Khaled. Dia menunjukkan bahwa, sebelumnya, tidak ada perabotan pemakaman yang terkait dengan Thutmose II yang ditemukan di museum mana pun di seluruh dunia, sehingga penemuan ini sangat berharga bagi para ahli Mesir Kuno.

Pesan Rahasia yang Terukir di Obelisk Mesir Berusia 3.300 Tahun di Paris, Akhirnya Terpecahkan

Thutmose II, putra Thutmose I dan istri kecilnya, Mutnofret, memegang kekuasaan untuk waktu yang singkat sebelum saudara tirinya dan istrinya, Hatshepsut, mengambil alih takhta. Banyak ahli berpendapat Hatshepsut memegang sebagian besar kekuasaan sebenarnya saat ia memerintah. Setelah dia meninggal, dia mengambil gelar firaun dan mencantumkan namanya sendiri di banyak monumennya.

Profesor Mohamed Abdel-Badi, yang mengepalai Sektor Purbakala Mesir dan ikut memimpin misi tersebut, menceritakan bahwa makam tersebut berada dalam kondisi yang buruk akibat banjir kuno. Air masuk tepat setelah raja meninggal dan menyebabkan kerusakan pada bangunan. Tim telah memulihkan dan memulihkan pecahan plester yang jatuh. Beberapa dari potongan ini memiliki tulisan biru, bintang kuning dan bagian dari 'Kitab Amduat' di atasnya. Buku ini adalah teks penguburan utama yang digunakan dalam pemakaman kerajaan. Elemen dekoratif ini, bersama dengan tata letak makam, menunjukkan bahwa makam tersebut berfungsi sebagai model makam firaun berikutnya pada Dinasti ke-18.

Baru Terungkap, Galaksi Bima Sakti Tergambar di Peti Mati Mesir Kuno

Makam tersebut memiliki desain arsitektur sederhana. Sebuah lorong mengarah ke ruang pemakaman yang terletak 1,4 meter lebih tinggi dari lantai koridor. Perbedaan ketinggian ini kemungkinan besar membantu memindahkan barang-barang asli makam, termasuk sisa-sisa Thutmose II, setelah banjir. Pada zaman dahulu, orang-orang memindahkan jenazah firaun ke Royal Cache (TT320) dekat Deir el-Bahari. Di sana, ia dimakamkan bersama penguasa lain dari Dinasti ke-18 dan ke-19. Pada abad ke-19, muminya ditemukan kembali.