Sebuah Penggalian Membuktikan Kota Interamna Lirenas Berkembang dan Bertahan lebih Lama dari yang Dikira Sebelumnya

Sisa-sisa Teater yang Ditemukan
Sumber :
  • Instagram/visitciociaria_official

Malang, WISATA – Interamna Lirenas ternyata lebih dari sekadar kota terpencil Kekaisaran Romawi. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Roman Urbanism in Italy, kota di Italia bagian tengah ini berkembang pesat melampaui perkiraan sebelumnya, dengan memanfaatkan fitur perkotaannya yang mengesankan dan desain yang berwawasan ke depan untuk menangkal dampak keruntuhan kekaisaran hingga abad ke-3 Masehi.

Tragedi Britannicus: Pewaris Sah Takhta yang Dikhianati Nero

"Kami memulai dengan lokasi yang sangat tidak menjanjikan sehingga tidak ada seorang pun yang pernah mencoba menggalinya," kata Alessandro Launaro, penulis dan pimpinan Projek Interamna Lirenas di Fakultas Sastra Klasik Universitas Cambridge, dalam sebuah pernyataan. "Itu sangat jarang terjadi di Italia."

Tim tersebut tercengang dengan apa yang mereka temukan. Dari teater beratap dan lokasi pasar hingga gudang dan pelabuhan sungai, penemuan tersebut menepis asumsi yang sebelumnya berlaku tentang area tersebut dan kemunduran Romawi di Italia. Ternyata Interamna Lirenas bertahan sekitar 300 tahun lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya dan merupakan kota yang berkembang pesat.

Ambisi dan Kejatuhan Agrippina: Kisah Tragis Sang Permaisuri Romawi yang Dikhianati Putranya Sendiri

Meskipun tidak ada apa pun yang terlihat di permukaan dan tidak ada bukti bangunan yang terlihat, namun temuan ini merupakan kota yang berkembang pesat yang beradaptasi dengan setiap tantangan yang dihadapinya selama 900 tahun.

Tim arkeolog menggunakan radar magnetik dan radar penembus tanah untuk mensurvei sekitar 60 hektar lahan terbuka. Mereka kemudian meluncurkan serangkaian penggalian terarah untuk mengungkap sejarahnya. 

Tragisnya Akhir Kaisar Claudius: Cinta Buta pada Agrippina Berujung Kematian

Tim tersebut yakin bahwa buktinya ada pada tembikar. Dengan berfokus pada tembikar biasa yang digunakan untuk memasak dan bukan tembikar impor yang sering menunjukkan bukti kehidupan berstatus tinggi, tim tersebut dapat memetakan lokasi dan tanggal perpindahan warga di wilayah tersebut dengan lebih baik. Bukti ini menunjukkan bahwa alih-alih ukuran kota mencapai puncaknya pada akhir abad ke-2 atau awal abad ke-1 SM, seperti yang diyakini sebelumnya, kota tersebut berhasil mencegah kemerosotan hingga akhir abad ke-3 M.

Berdasarkan relatif kurangnya tembikar impor, para arkeolog berasumsi bahwa Interamna Lirenas merupakan daerah terpencil yang terbelakang. Kini kita tahu bahwa itu tidak benar. Alih-alih mendukung tembikar impor, kota tersebut yang kemungkinan dihuni oleh sekitar 2.000 penduduk sibuk membangun jalan mereka sendiri.

Halaman Selanjutnya
img_title