Makna Moksa dalam Sutasoma Karya Empu Tantular: Menemukan Kebahagiaan Sejati

Ilustrasi Filsafat Jawa.jpg
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, terkadang kita lupa untuk mencari makna hidup yang sejati. Filsafat Jawa, dengan kearifan lokalnya, menawarkan panduan untuk mencapai kebahagiaan sejati.

Aristoteles di Dunia Islam: Bagaimana Filsafat Yunani Mengubah Perspektif Ilmiah dan Spiritual

Salah satu konsep penting dalam filsafat Jawa adalah "Moksa", yang berarti "terbebas dari siklus reinkarnasi dan bersatu dengan Brahman (Tuhan)". Konsep ini dielaborasi secara indah dan mendalam dalam Kakawin Sutasoma, karya monumental Empu Tantular, pujangga Jawa Kuno yang ternama.

Menelusuri Makna Moksa

Menggali Filosofi Hidup Bermakna: Pelajaran dari Aristoteles dan Kebijaksanaan Para Filsuf Muslim

Moksa bukan sekadar tujuan akhir kehidupan, tetapi juga sebuah proses yang harus diusahakan melalui berbagai jalan spiritual.

Ada berbagai cara untuk mencapai Moksa, seperti melalui meditasi, yoga, dan pengabdian kepada Tuhan.

Tolstoy dan Krisis Spiritual: Mencari Makna dalam Kehidupan

Dalam Kakawin Sutasoma, konsep Moksa dijelaskan melalui perjalanan spiritual Sutasoma, seorang raja muda yang ingin mencapai kesempurnaan hidup.

Sepanjang perjalanannya, Sutasoma bertemu dengan berbagai guru dan tokoh yang memberinya pelajaran berharga tentang cara mencapai Moksa.

Halaman Selanjutnya
img_title