Poin-poin Inilah yang menjadi Kritik Plato terhadap Sofisme

Perdebatan Plato dan Kaum Sofis (ilustrasi)
Sumber :
  • Handoko/istimewa

4. Kritik terhadap Pembelajaran

Plato: "Hanya Orang-Orang yang Tidak Ambisius yang Bisa Menjadi Penguasa yang Baik"

Plato juga meragukan nilai pendidikan yang diajarkan oleh sofis. Meskipun sofis terkenal sebagai guru-guru yang pandai berbicara dan debater yang ulung, Plato mempertanyakan apakah pendekatan mereka benar-benar memperkaya intelektualitas dan moralitas siswa mereka. Dia berpendapat bahwa pendidikan seharusnya bertujuan untuk mencari kebenaran dan mengembangkan kebijaksanaan, bukan hanya keterampilan retorika.

5. Penolakan terhadap Objektivitas Pengetahuan

Plato: "Negara yang Tidak Mendidik Rakyatnya adalah Seperti Kapal yang Tidak Memiliki Nahkoda"

Sofisme cenderung menolak ide bahwa pengetahuan dapat diperoleh secara objektif. Mereka menganggap bahwa pengetahuan subjektif dan bergantung pada persepsi individu. Plato, bagaimanapun, menekankan pentingnya pengetahuan yang objektif dan universal, yang dapat diakses melalui refleksi, rasionalitas, dan dialog filosofis yang mendalam.

Plato memberikan kritik yang tajam terhadap sofisme dalam karyanya, menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap pandangan relativis dan manipulatif yang sering dikemukakan oleh para sofis. Meskipun sofisme memiliki pengaruh yang signifikan dalam sejarah pemikiran Barat, kritik Plato terhadapnya memicu perdebatan penting tentang sifat pengetahuan, moralitas, dan kebenaran yang masih relevan hingga saat ini.

Plato: "Tugas Seorang Pemimpin adalah Bukan untuk Memenuhi Keinginannya Sendiri, Tetapi..."