Inilah Diantara Alasan Mengapa Stoicisme Kembali Bangkit dan Populer Setelah Abad ke-20

Seneca Filsuf Stoicisme
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Malang, WISATA - Stoicisme, sebuah filsafat kuno yang berasal dari Yunani kuno, telah mengalami kebangkitan popularitas yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Meskipun telah berusia ribuan tahun, konsep-konsep Stoik tentang kebijaksanaan, ketahanan, dan penerimaan terhadap takdir telah menemukan tempat yang kuat dalam budaya kontemporer. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi beberapa alasan di balik kembalinya Stoicisme ke pusat perhatian masyarakat setelah abad ke-20.

9 Quote dan Kutipan Terbaik dari "Discourses": Karya Filsuf Stoik Epictetus

1. Relevansi dalam Era Modern

Salah satu alasan utama di balik popularitas Stoicisme saat ini adalah relevansinya dalam menghadapi tantangan-tantangan modern. Di tengah tekanan sosial, ekonomi, dan politik yang semakin meningkat, banyak orang mencari cara untuk mengatasi stres dan ketidakpastian dalam kehidupan. Konsep-konsep Stoik tentang pengendalian diri, penerimaan, dan ketenangan batin menawarkan panduan berharga dalam menghadapi dunia yang kompleks ini.

Konsep tentang Penerimaan Takdir dalam "Discourses" Karya Filsuf Stoik Epictetus

2. Fokus pada Hal yang Dapat Dikendalikan

Stoicisme menekankan pentingnya fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan, sementara melepaskan perhatian dari hal-hal yang di luar kendali kita. Dengan mempraktikkan prinsip ini, banyak orang menemukan kedamaian dalam menerima keterbatasan manusia dan mengarahkan energi mereka pada hal-hal yang dapat mereka ubah.

Konsep Pengendalian Diri dalam "Discourses" Karya Filsuf Stoik Epictetus

3. Keterhubungan dengan Mindfulness dan Psikologi Modern

Konsep-konsep Stoik, seperti kesadaran diri (mindfulness) dan pengendalian diri, memiliki kesamaan dengan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam psikologi modern. Banyak teknik psikoterapi kognitif-tingkah laku yang terinspirasi oleh ajaran-ajaran Stoik, yang membantu individu mengatasi kecemasan, depresi, dan stres.

Halaman Selanjutnya
img_title