Suku Papua Merawat Mumi Berusia 250 Tahun untuk Melestarikan Ritual Kuno
- Facebook/archaeologyworldwide.com
Selanjutnya, katanya, jenazah dipaparkan pada asap panas, lemak cairnya dikeringkan melalui tindikan, dan diolesi dengan lemak babi. Seluruh proses memakan waktu berbulan-bulan.
Mengapa harus bersusah payah?
“Dengan menjaga jenazahnya (suku Dani) diyakini mendapat berkah dari nenek moyang sehingga bisa lebih sejahtera,” kata Purwanto seraya menambahkan bahwa semua mumi suku Dani itu meringkuk “seperti janin saat dalam kandungan.”
Mumifikasi pernah menjadi hal biasa di kalangan suku Dani, namun kini punah setelah misionaris Kristen yang datang ke daerah tersebut 30 hingga 50 tahun yang lalu mendorong mereka untuk menguburkan dibandingkan membuat mumi, kata Purwanto, seraya menambahkan bahwa hanya enam atau tujuh mumi yang tersisa. Tapi mumi tidak pernah mati.
Foto ini diambil pada 7 Agustus 2016. memperlihatkan kepala suku Eli Mabel bersama sisa-sisa mumi leluhurnya Agat Mamete Mabel di luar rumah adat di desa Wogi di Wamena, rumah suku Dani yang telah lama terisolasi di dataran tinggi tengah Papua.