Socrates Tidak Suka Demokrasi, Ini Alasannya

Socrates
Sumber :
  • Historian

Jakarta, WISATA - Socrates, filsuf Yunani kuno, sering digambarkan sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah filsafat. Dia dikenal dengan metodenya yang unik dalam mengajar, yang disebut "ironi sokratis", di mana dia mengajukan pertanyaan untuk mendorong siswanya untuk berpikir secara kritis dan menemukan kebenaran sendiri.

Socrates: "Keadilan adalah Kebajikan dari Jiwa."

Socrates juga dikenal dengan kritiknya terhadap demokrasi. Dia percaya bahwa demokrasi hanya akan berhasil jika semua warga negara memiliki pemahaman yang baik tentang filsafat dan politik. Dia berpendapat bahwa demokrasi yang hanya didasarkan pada suara terbanyak dapat menghasilkan keputusan yang buruk jika suara terbanyak diberikan oleh orang-orang yang tidak tahu apa yang mereka lakukan.

Socrates juga percaya bahwa demokrasi dapat menjadi berbahaya jika tidak ada aturan dan batasan yang jelas. Dia berpendapat bahwa demokrasi yang tanpa aturan dapat mengarah pada tirani.

9 Kutipan tentang Keadilan dari Socrates, Plato, dan Aristoteles sebagai Inspirasi

Alasan Socrates Tidak Suka Demokrasi

Ada beberapa alasan mengapa Socrates tidak menyukai demokrasi. Salah satu alasannya adalah bahwa dia percaya bahwa demokrasi hanya akan berhasil jika semua warga negara memiliki pemahaman yang baik tentang filsafat dan politik. Socrates percaya bahwa filsafat adalah penting untuk kehidupan yang baik dan bermakna. Dia berpendapat bahwa demokrasi hanya akan berhasil jika warga negaranya memiliki pemahaman yang baik tentang filsafat dan politik, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat untuk diri mereka sendiri dan negara mereka.

Bagaimana Socrates Memandang Keadilan dan Kebijaksanaan, Inilah Penjelasannya

Alasan lain mengapa Socrates tidak menyukai demokrasi adalah bahwa dia percaya bahwa demokrasi dapat menjadi berbahaya jika tidak ada aturan dan batasan yang jelas. Socrates percaya bahwa demokrasi membutuhkan aturan dan batasan untuk mencegah orang-orang yang tidak bertanggung jawab dari mendapatkan kekuasaan. Dia berpendapat bahwa demokrasi yang tanpa aturan dapat mengarah pada tirani, di mana satu orang memiliki kekuasaan mutlak atas negara.

Kritikan Socrates Terhadap Demokrasi di Athena

Socrates mengkritik demokrasi di Athena pada masanya karena dia percaya bahwa demokrasi tersebut tidak memenuhi standar yang dia yakini. Dia berpendapat bahwa demokrasi Athena hanya didasarkan pada suara terbanyak, dan bahwa banyak warga negara Athens tidak memiliki pemahaman yang baik tentang filsafat dan politik. Dia juga berpendapat bahwa demokrasi Athena tidak memiliki aturan dan batasan yang jelas, yang membuatnya rentan terhadap tirani.

Pendapat Socrates Terhadap Demokrasi Modern

Pendapat Socrates tentang demokrasi modern tidak jelas. Namun, beberapa ahli percaya bahwa dia mungkin akan lebih menyukai demokrasi modern daripada demokrasi di Athena pada masanya. Demokrasi modern sering kali memiliki aturan dan batasan yang lebih jelas daripada demokrasi di Athena, dan warga negaranya memiliki akses yang lebih besar ke pendidikan dan informasi.

Socrates adalah tokoh yang kompleks dengan pandangan yang kompleks tentang demokrasi. Dia percaya bahwa demokrasi hanya akan berhasil jika semua warga negara memiliki pemahaman yang baik tentang filsafat dan politik, dan jika ada aturan dan batasan yang jelas. Namun, dia juga percaya bahwa demokrasi dapat menjadi berbahaya jika tidak memenuhi standar tersebut.