Bagaimana Socrates Memandang Keadilan dan Kebijaksanaan, Inilah Penjelasannya
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA - Socrates, seorang filsuf besar dari Yunani kuno, adalah salah satu tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah filsafat Barat. Pandangannya tentang keadilan dan kebijaksanaan telah menjadi dasar bagi banyak pemikiran filosofis berikutnya. Melalui dialog-dialog yang diabadikan oleh muridnya, Plato, kita dapat memahami bagaimana Socrates memandang dua konsep penting ini. Artikel ini akan menguraikan pandangan Socrates tentang keadilan dan kebijaksanaan, serta relevansinya dalam konteks modern.
Socrates dan Keadilan
Socrates sering membahas keadilan dalam dialog-dialognya, terutama dalam karya Plato seperti "Republik". Bagi Socrates, keadilan adalah kebajikan yang harus ada dalam diri individu dan masyarakat. Dia percaya bahwa keadilan bukan hanya tentang kepatuhan terhadap hukum, tetapi juga tentang keseimbangan dan harmoni dalam diri seseorang dan dalam hubungan sosial.
Dalam "Republik", Socrates mengajukan pandangan bahwa keadilan adalah keteraturan dan harmoni di mana setiap bagian dari jiwa dan masyarakat melakukan fungsi yang sesuai. Ia membagi jiwa manusia menjadi tiga bagian: rasional, emosional, dan keinginan. Keadilan terjadi ketika bagian rasional mengendalikan dua bagian lainnya, memastikan bahwa setiap bagian berfungsi sesuai dengan perannya.
Di tingkat masyarakat, Socrates menggambarkan keadilan sebagai keteraturan di mana setiap individu memainkan peran yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian mereka. Dalam masyarakat yang adil, setiap orang melakukan pekerjaan yang paling cocok untuk mereka, dan ini menciptakan harmoni sosial. Pandangan ini mencerminkan keyakinan Socrates bahwa keadilan adalah prinsip yang mengatur baik individu maupun masyarakat.
Kebijaksanaan Menurut Socrates
Kebijaksanaan, bagi Socrates, adalah pengetahuan tentang apa yang benar dan baik. Namun, Socrates terkenal dengan pengakuannya bahwa dia tidak tahu apa-apa. Pengakuan ini bukanlah tanda kelemahan, tetapi cerminan dari pendekatan filosofisnya yang kritis dan skeptis. Bagi Socrates, kebijaksanaan dimulai dengan kesadaran akan ketidaktahuan diri.