Kisah Persidangan Socrates: Ketika Kebenaran Justru Dihukum Mati

Suasana Penjara Socrates Jelang Hukuman Mati
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

1.     Merusak moral generasi muda

Socrates Bongkar Kunci Kebahagiaan Sejati: “Berhentilah Mengejar yang Tak Kamu Miliki, Nikmatilah Apa yang Sudah Ada”

2.     Tidak menghormati dewa-dewa negara dan memperkenalkan kepercayaan baru

Tuduhan ini tidak berdiri sendiri. Di baliknya ada ketegangan politik dan sosial. Athena baru saja mengalami kekalahan besar dalam Perang Peloponnesos. Rasa frustrasi dan ketidakpastian membuat masyarakat mudah mencari “kambing hitam”. Socrates, dengan sikapnya yang anti-otoritas dan mengajak berpikir bebas, menjadi sasaran empuk.

Socrates: “Bukan Hidup yang Penting, Tetapi Hidup yang Baik” — Makna Mendalam di Balik Hidup Manusia

Dalam Ruang Sidang: Keberanian Tanpa Topeng

Dalam persidangan, Socrates tidak membela diri dengan rayuan atau kepura-puraan. Ia tidak mencoba mencari simpati atau lari dari tanggung jawab. Sebaliknya, ia dengan tenang menyampaikan argumen-argumennya. Dalam pidatonya yang kemudian dicatat oleh muridnya Plato dalam “Apologia”, Socrates berkata:

Bukan Harta, Tapi Hati: Socrates Ungkap Siapa Orang Paling Kaya di Dunia!

“Saya lebih takut melakukan kesalahan daripada mati.”

Ia menegaskan bahwa pekerjaannya sebagai “pengganggu” di Athena—yang mempertanyakan, memprovokasi, dan mendorong orang berpikir—adalah tugas mulia yang dititipkan dewa kepadanya.

Halaman Selanjutnya
img_title