Bukan Harta, Tapi Hati: Socrates Ungkap Siapa Orang Paling Kaya di Dunia!
- Image Creator Grok/Handoko
Jakarta, WISATA — Di tengah budaya modern yang memuja kekayaan dan kemewahan, kutipan legendaris dari filsuf besar Socrates kembali menjadi sorotan: “Orang yang paling kaya adalah dia yang puas dengan yang sedikit.” Ungkapan ini tidak hanya menyentil gaya hidup konsumtif masyarakat masa kini, tetapi juga mengajarkan makna kekayaan yang sesungguhnya: kepuasan batin, bukan kepemilikan benda.
Socrates, tokoh filsafat besar dari Yunani kuno yang hidup pada abad ke-5 sebelum Masehi, dikenal sebagai pelopor pemikiran kritis yang mendalam. Ia bukan orang kaya dalam hal materi, tetapi justru menjadi simbol kekayaan batin karena kesederhanaan hidup dan kebijaksanaan yang tak ternilai.
Kekayaan Sejati Tidak Terletak pada Jumlah, Tapi pada Rasa Cukup
Kutipan Socrates ini menyiratkan prinsip stoik dan kesederhanaan yang mengakar kuat dalam filsafat hidupnya. Menurutnya, seseorang yang mampu merasa cukup dengan apa yang ia miliki—meskipun sedikit—adalah orang yang benar-benar kaya. Sebab, ia tidak dikuasai oleh nafsu akan hal-hal yang tak berkesudahan.
Dalam banyak catatan filsafat, Socrates dikisahkan menjalani hidup yang amat sederhana. Ia tidak memiliki rumah mewah, tidak menggenggam kekuasaan, dan tidak mengumpulkan harta benda. Namun, justru dari cara hidupnya yang bersahaja itulah muncul berbagai pemikiran jernih yang mengubah arah sejarah filsafat dunia.