Mengapa Cabai Terasa Pedas? Rahasia Ilmiah di Balik Sensasi Terbakar yang Bikin Ketagihan!

Cabai Rawit Merah
Sumber :
  • Ayo menanam. blog

Malang, WISATA - Mengapa cabai terasa begitu pedas? Apa yang membuat lidah seperti terbakar? Temukan penjelasan ilmiah lengkap tentang kapsaisin, TRPV1, dan kenapa kita justru ketagihan sambal!

Ko Hee-jin Hadiri Pernikahan Megatron! Momen Haru Eks Pelatih Red Sparks Bertemu Megawati dan Suami Atlet Renang

Dari Dapur ke Lidah, Cabai Bukan Sekadar Bumbu

Indonesia bisa dibilang surganya pecinta pedas. Dari sabang sampai Merauke, hampir setiap masakan tidak lepas dari sambal, cabai rawit, atau bumbu pedas lainnya. Tapi pernahkah kamu bertanya, kenapa cabai bisa terasa begitu pedas di mulut kita? Apakah pedas itu termasuk rasa?

“Perasaan religius ilmuwan terdiri dari kekaguman yang mendalam atas struktur alam semesta.” — Albert Einstein

Menariknya, pedas bukanlah rasa. Dalam dunia sains, pedas adalah sensasi nyeri yang ditafsirkan oleh otak kita sebagai panas. Penasaran bagaimana prosesnya? Yuk, kita bongkar rahasia ilmiahnya secara mendalam namun ringan.

Apa Itu Kapsaisin, Si Biang Pedas?

“Saya percaya pada Tuhan Spinoza, yang menyingkapkan dirinya dalam harmoni segala sesuatu yang ada.” — Albert Einstein

Cabai mengandung senyawa aktif bernama kapsaisin (capsaicin). Senyawa ini paling banyak terdapat di bagian putih dalam cabai (disebut plasenta), tempat biji cabai melekat.

Kapsaisin bekerja dengan cara mengikat reseptor saraf panas yang disebut TRPV1 (Transient Receptor Potential Vanilloid 1). Reseptor ini biasanya bertugas mendeteksi panas ekstrem atau luka bakar.

Halaman Selanjutnya
img_title