"Semakin saya mempelajari alam, semakin saya terpesona akan keteraturannya." — Albert Einstein
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA - Di tengah kecemerlangan intelektualnya sebagai fisikawan, Albert Einstein juga dikenal sebagai pemikir yang memiliki sisi spiritual dan reflektif. Salah satu kutipannya yang mendalam adalah: “Semakin saya mempelajari alam, semakin saya terpesona akan keteraturannya.” Kalimat ini bukan sekadar ungkapan kekaguman, tetapi cerminan dari hubungan antara ilmu pengetahuan, alam, dan rasa takjub yang mendalam terhadap harmoni semesta.
Einstein tidak memandang sains sebagai sekadar angka, rumus, atau teori. Baginya, mempelajari alam adalah proses yang mengantarkan manusia kepada pemahaman akan keteraturan yang luar biasa. Dan dalam keteraturan itu, tersirat kekuatan yang lebih besar dari akal manusia—sebuah misteri yang ia hormati, bahkan ia samakan dengan bentuk spiritualitas.
Keteraturan yang Tak Terbantahkan
Setiap daun yang jatuh, orbit planet di angkasa, gelombang air laut, hingga cara cahaya menembus kaca — semuanya bergerak dalam pola yang teratur dan bisa dijelaskan melalui hukum-hukum fisika. Namun, bagi Einstein, keteraturan ini tidak membuat alam menjadi membosankan. Sebaliknya, justru di sanalah letak keindahan sesungguhnya.
Ia pernah berkata bahwa tugas ilmuwan bukan hanya mencari jawaban, tetapi juga menjaga rasa kagum. Semakin dalam seseorang mempelajari hukum alam, semakin besar pula rasa hormat dan keterpesonaan terhadap tatanan yang telah ada jauh sebelum manusia mampu memahami.