“Perasaan religius ilmuwan terdiri dari kekaguman yang mendalam atas struktur alam semesta.” — Albert Einstein
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA - Albert Einstein, fisikawan terbesar abad ke-20, dikenal bukan hanya karena teori relativitasnya, tetapi juga karena pandangan spiritualnya yang unik. Meskipun tidak menganut agama secara formal, ia sering menyinggung soal “perasaan religius” yang muncul bukan dari ajaran kitab suci, melainkan dari rasa kagum yang mendalam terhadap keteraturan dan keindahan alam semesta.
Salah satu kutipannya yang paling terkenal menyatakan:
“Perasaan religius ilmuwan terdiri dari kekaguman yang mendalam atas struktur alam semesta.”
Pernyataan ini menggambarkan bagaimana bagi Einstein, ilmu pengetahuan sejati tidak bisa lepas dari dimensi rasa takjub dan penghormatan terhadap realitas yang kompleks dan teratur.
Rasa Takjub sebagai Inti dari Spiritualitas Ilmiah
Bagi Einstein, pengalaman spiritual tidak selalu harus datang dari ritual atau ajaran agama tertentu. Ia justru menyatakan bahwa pengalaman spiritual tertinggi adalah rasa kagum terhadap misteri alam semesta. Rasa kagum ini muncul ketika seseorang menyadari betapa besar dan teraturnya semesta, sementara kemampuan manusia untuk memahaminya sangat terbatas.
Einstein percaya bahwa ilmuwan yang jujur pasti memiliki sisi “religius” — bukan dalam pengertian teologis, tapi dalam bentuk kekaguman yang mendalam terhadap struktur semesta yang harmonis dan penuh hukum-hukum yang elegan.