Makanan Cepat Saji Era Romawi Ditemukan di Tumpukan Sampah Kuno di Mallorca
- pixabay
Catatan sejarah menunjukkan bahwa pemburu hewan buruan Romawi sering menangkap burung penyanyi dalam kelompok besar menggunakan jaring atau perangkap lubang, lalu menjualnya ke tempat penjualan eceran yang memasak dan mendistribusikannya sebagai makanan.
Berdasarkan bukti tulang, diduga burung-burung itu disiapkan dengan membuang tulang dada untuk meratakan dada. Teknik ini memungkinkan penjual makanan untuk memasak burung dengan cepat baik di atas panggangan atau digoreng dalam minyak sambil mempertahankan kelembapannya.
Keramik pecah yang ditemukan di lubang pembuangan dapat menunjukkan bahwa burung thrush disajikan di atas piring seperti halnya di tempat makan di rumah. Namun, mengingat ukurannya yang kecil dan konteks makanan kaki lima, sangat mungkin burung-burung itu disajikan di tusuk sate atau tongkat agar lebih mudah dipegang.
Bersama dengan tulang burung thrush, ditemukan bahwa orang Romawi memakan ayam kampung (Gallus gallus) dan kelinci Eropa (Oryctolagus cuniculus) dalam jumlah besar, yang menunjukkan bahwa keduanya juga ada dalam menu di tempat makan cepat saji kuno ini.
Kota-kota Romawi memiliki pendekatan yang dinamis terhadap makanan, karena produk musiman seperti burung thrush mudah diintegrasikan ke dalam makanan sehari-hari dan makanan kaki lima merupakan komponen mendasar dari pengalaman perkotaan.